READ.ID – Empat tahun pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, terus menghadirkan banyak kebermanfaatan bagi ekosistem pendidikan tinggi di seluruh penjuru Indonesia.
Tercatat hampir satu juta mahasiswa telah mengikuti berbagai program MBKM flagship maupun Mandiri. Dampak kebermanfaatan MBKM juga dirasakan oleh berbagai perguruan tinggi yang ada di wilayah kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) XVI yang meliputi Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo.
Praktik baik yang berhasil dicatatkan oleh LLDikti XVI kemudian menjadi dasar diselenggarakannya Kampus Merdeka Fair pada Kamis (12/10) dengan LLDIKTI XVI dan Universitas Negeri Gorontalo sebagai tuan rumah.
Kegiatan yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Damhil UNG ini dibuka dengan sambutan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim.
Dalam sambutannya, Nadiem menyampaikan harapan besarnya agar penyelenggaraan Kampus Merdeka Fair bisa menjadi pintu gerbang kolaborasi yang lebih intensif bagi perguruan tinggi dan mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
“Kita semua sudah membuktikan bahwa gotong royong seluruh pihak adalah tulang punggung dari akselerasi kualitas sistem pendidikan kita. Dan satu hal yang perlu diingat bersama adalah bahwa capaian kita selama empat tahun terakhir ini barulah awal dari perjalanan kita. Ke depan kita harus melanjutkan gerakan ini dengan melibatkan lebih banyak pihak,” tutur Nadiem sekaligus membuka gelaran KM Fair Gorontalo.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati juga menyampaikan apresiasinya kepada pelaksanaan program MBKM yang telah membersamai mahasiswa vokasi untuk terus belajar dan juga mengasah kompetensi sehingga semakin siap untuk terjun ke dunia kerja.
“Dengan semangat perubahan dan transformasi kita laksanakan Kampus Merdeka untuk mendorong transformasi pendidikan tinggi, terutama pendidikan vokasi. Kami harapkan dampak positif Kampus Merdeka dapat bermanfaat tidak hanya untuk mahasiswa, tapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia,” jelas Kiki.
Senada dengan harapan yang disampaikan Dirjen Pendidikan Vokasi, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani, juga mengajak seluruh pemangku kepentingan yang meliputi pimpinan daerah, pimpinan perguruan tinggi, pimpinan LLDikti, dan juga mitra DUDI untuk terus menjaga asa kebermanfaatan yang sudah berhasil ditorehkan Kampus Merdeka.
“Semangat keberlanjutan Kampus Merdeka yang adalah komitmen di mana kita sepakat bersama-sama bahwa kebijakan MBKM hadir tidak hanya sekadar menambahkan keterampilan tambahan, tetapi juga membuka pintu untuk kurikulum yang lebih dinamis dan berbasis kompetensi,” ujar Suning.
Sebagai kebijakan yang mendorong transformasi pendidikan tinggi, Kampus Merdeka juga disambut sangat hangat oleh pemangku kepentingan di daerah. Di wilayah LLDikti XVI misalnya, saat ini tengah fokus untuk menjalankan berbagai sosialisasi serta program-program yang berfokus dalam mendorong kemandirian perguruan tinggi agar bisa menjalankan Kampus Merdeka Mandiri.
“Kami terus mengajak perguruan tinggi di wilayah kami untuk mencari mitra-mitra strategis sebagai mitra untuk melaksanakan MBKM Mandiri dan kami dari pelaksana LLDikti XVI siap menjadi penghubung,” papar Kepala LLDikti XVI, Munawir Razak.
Munawir yakin, penyelenggaraan Kampus Merdeka Fair akan menjadi pemantik bagi perguruan tinggi di wilayah LLDikti XVI agar bisa mengakselerasi pelaksanaan Kampus Merdeka Mandiri.
Menyambut pelaksanaan Kampus Merdeka Fair, Rektor Universitas Negeri Gorontalo mengungkapkan rasa bangga atas kehormatan yang diberikan Kemendikbudristek kepada UNG yang ditunjuk sebagai tuan rumah kegiatan ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudistek atas kehormatannya memilih kami sebagai tuan rumah Kampus Merdeka Fair,” kata Eduart membuka sambutannya.
Selanjutnya, Eduart menyampaikan bahwa kesempatan mengikuti program-program Kampus Merdeka adalah hak istimewa yang saat ini bisa dirasakan oleh seluruh mahasiswa.
Oleh sebab itu, ia mengajak mahasiswa untuk bisa memanfaatkan kesempatan emas ini agar ke depannya lebih siap langsung terjun ke dunia industri setelah lulus dari perguruan tinggi.
“sejak adanya MBKM, skor IKU dari kami terus mengalami kenaikan, tidak hanya seratus persen, tapi bahkan hingga seraus lima puluh persen dan dua ratus persen setiap tahunnya.
Dan itu merupakan dampak nyata dari program-program Kampus Merdeka yang kami rasakan,” tutup Eduart di akhir sambutannya.
Selain melaksanakan kegiatan seremonial, Kampus Merdeka Fair kali ini juga diisi dengan kegiatan pameran, sharing session alumni dan mitra MBKM, bedah buku, dan juga diskusi panel yang menghadirkan para ahli sebagai Narasumber.