READ.ID – Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Zukri Surotinojo pastikan ada mutasi pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo. Ia menyebut, saat ini sedang mengkaji nama-nama yang akan dimutasi atau dipromosi dalam jabatan struktural di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo.
Pengkajian dilakukan oleh Tim Penilai Kinerja (TPK) atau dulu dikenal dengan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).
“Saat ini ada delapan jabatan tinggi pratama atau setingkat eselon II yang selesai dilelang terbuka. Dua jabatan di antaranya yakni Kepala Dinas Kesehatan dan Staf Ahli Bidang Kemasyarakat berstatus gagal lelang,” kata Zukri, Jumat (10/01).
Zukri mengungkapkan, sudah ada sejumlah pejabat tinggi pratama yang mengikuti tes kompetensi untuk dirotasi atau digeser ke jabatan lain. Pergeseran pejabat tinggi pratama juga dinilai akan berpengaruh di tingkat jabatan administrator, jabatan pengawas dan pelaksana. Ia memastikan akan ada yang diberhentikan dan dipromosi dari jabatan lamanya.
Gerbong mutasi awal tahun 2020 ini menurutnya lebih kompleks. Selain dinilai berdasarkan status pangkat dan golongan, juga mempertimbangkan rekam jejak karier, sikap dan perilaku PNS selama bertugas.
“Kita juga pertimbangkan yang punya masalah keluarga atau perselingkuhan. Kami sudah periksa orang-orangnya dan akan diambil tindakan tegas. Begitu juga bagi pejabat yang melawan dan tidak mematuhi perintah atasannya. Semuanya menjadi pertimbangan kami,” ungkap Zukri.
Dengan seleksi yang ketat itu, pihaknya memastikan tidak akan mengakomodir calon pejabat titipan dari berbagai pihak. PNS diminta tidak terpengaruh oleh oknum-oknum tertentu yang menjanjikan jabatan.
“Ini juga yang menjadi penegasan bapak gubernur agar kita menentukan jabatan sesuai aturan dan kompetensinya. Jadi jika ada yang mengaku dekat dengan si A, si B apalagi sampai menjanjikan materi itu tidak benar dan tidak bisa membantu yang bersangkutan,” imbuhnya.
Dalam Mutasi dan promosi, menurut Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, sebagai suatu kebutuhan. Sebab, perlu dilakukan memastikan ASN tersebut pantas dipromosi atau diganti sesuai dengan kinerjanya.
Namun, Gubernur Rusli tidak merinci kapan pelantikan akan digelar. Ia hanya menyebut kajian tim Baperjakat sudah hampir rampung 100 persen. Pelantikan kali ini akan digelar di semua level mulai dari jabatan eselon II, III, IV, kepala sekolah SMA/SMK/SLB dan pejabat fungsional. (Adv/RL/Read)