READ.ID – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Gorontalo, Brigjen Pol Oneng Subroto, Rabu (7/8/) bahwa penyeludupan Narkoba di Provinsi Gorontalo yang paling banyak itu melalui jalur laut.
Menurutnya, penyeludupan Narkotika melalui jalur laut yang paling rawan terjadi itu di perbatasan Kalimantan Utara (Indonesia) dan Daerah Tawau (Malaysia).
“Narkoba dari luar Negeri ini kemudian dibawa melalui kapal-kapal kecil ke sepanjang pantai Sulawesi bagian Barat dan Utara. Jadi kalau di Wilayah Gorontalo ini mungkin bisa lewat Pantai Utara, mereka menyeludupkan di Pantai-pantai tikus yang bisa disinggahi,” kata Subroto sembari bahwa kalau di Pelabuhan (Kota Gorontalo) kecil kemungkinannya.
Kemudian untuk jalur laut dari Sulawesi Tengah (Sulteng) lanjut Subroto, paling banyak penyeludupan Narkoba dari Kabupaten Toli-toli.
“Sebetulnya dari Toli-toli ini sudah sering ke tangkap. Tapi masih ada saja yang melalui sana. Setalah narkoba dari Toli-toli ini ke Kabupaten Boul kemudian masuk di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) dan akhirnya masuk ke Kota Gorontalo,” ujar Subroto.
Sementara melalui jalur darat lanjutnya, yaitu dari Makassar (Sulsel) dan juga (Sulteng). Kalau lewat jalur udara sangat minim sekali karena penjagaan di Bandara Jalaluddin Gorontalo sangat ketat.
Dia menambahkan bahwa jenis Narkoba di Provinsi Gorontalo masih banyak didominasi oleh Sabu-sabu, Pil Ekstasi dan Ganja.