READ.ID – Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) Balai Perikanan Budidaya Laut dan Payau (BPBLP) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo mulai mendistribusikan benur udang vaname strain unggul “Nusa Dewa” hasil produksi lokal kepada pembudidaya. Kegiatan ini menandai langkah maju dalam upaya memperkuat kemandirian benur di Gorontalo, yang selama ini masih bergantung pada pasokan dari luar daerah.
Sejak tahun 2018, BPBLP secara rutin mendatangkan indukan udang vaname dari Balai Pemuliaan Induk Udang dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem, Bali. Tahun 2025 ini, strain yang digunakan adalah “Nusa Dewa” yang telah resmi diluncurkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2023. Strain ini merupakan hasil introduksi dan pengembangan teknologi pemuliaan BPIU2K dan telah memenuhi standar nasional sebagai induk unggul.
Sebanyak 300 ekor induk udang vaname Nusa Dewa telah didatangkan ke hatchery BPBLP dan mulai dipijahkan sejak Juli 2025. Pada siklus perdana, minggu ketiga Agustus lalu, berhasil dipanen 300.000 ekor benur vaname post larva berusia 18 hari. Seluruh hasil panen ini didistribusikan kepada pembudidaya di Kabupaten Gorontalo Utara.
Plt. Kepala UPTD BPBLP, Fahrul Ulum Amlain, menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan produksi benur vaname tahun ini sebanyak 3 hingga 4 juta ekor. “Target ini memang baru mampu memenuhi sekitar 5–7 persen dari kebutuhan benur udang di Provinsi Gorontalo. Namun, dengan adanya produksi lokal ini, setidaknya kita sudah mulai mengurangi ketergantungan dari luar daerah seperti Makassar dan Situbondo,” ungkapnya.
Fahrul menambahkan bahwa benur hasil produksi hatchery BPBLP memiliki kualitas baik karena berasal dari indukan unggul Nusa Dewa yang telah tersertifikasi. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas produksi dan menjaga kualitas benur agar pembudidaya di Gorontalo bisa lebih mandiri dan sejahtera,” tambahnya.
Dengan hadirnya produksi benur lokal ini, diharapkan pembudidaya udang di Gorontalo semakin mudah mendapatkan benur berkualitas tanpa bergantung sepenuhnya pada pasokan luar daerah. Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi pemerintah provinsi dalam memperkuat sektor perikanan budidaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.