BRIN Ungkap Potensi Rumput Laut Jadi Alternatif Sumber Energi Baru

Sumber Energi

READ.ID –  Peneliti dari Kelompok Riset Greenfuel di Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Novi Syaftika menyebutkan bahwa makroalga mempunyai kandungan karbon yang dapat dijadikan alternatif sumber energi.

“Makroalga dengan kandungan karbonnya dapat dimanfaatkan juga untuk sumberdaya energi seperti gas hidrogen, biogas, bioetanol ataupun char yang kemudian dapat ditingkatkan kualitasnya menjadi bahan bakar padat,” ungkap wanita kelahiran Yogyakarta, 4 November 1984 tersebut.

Wanita yang akrab disapa Novi itu menjelaskan bahwa tahun ini salah satu tugas yang diembannya adalah sebagai Team Leader di kegiatan riset pemanfaatan makroalga laut Indonesia untuk produksi gula sebagai bahan baku bioetanol atau produk lainnya. Menurutnya, saat ini hanya beberapa spesies dari 700 lebih spesies makroalga di Indonesia yang sudah dimanfaatkan untuk industri pangan seperti agar-agar, atau karagenan. Namun, belum mengekplorasi biomassa yang belum banyak dimanfaatkan untuk energi dari makroalga ini.

“Memang dengan kandungan dan keunikan makroalga, produksi produk non-energi tetap menjadi daya tarik dari makroalga ini, contohnya pigmen atau senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan di bidang Kesehatan,” ungkap peraih gelar Doktor bidang keahlian Bioenergy dari Hiroshima University, Jepang.

Oleh karena itu, untuk melakukan berbagai riset dan kajian pemanfaatan makroalga baik untuk energi ataupun produk bernilai lainnya secara sinergis. Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur BRIN telah berkolaborasi dengan berbagai instansi yaitu IPB, Universitas Lambung Mangkurat, Pusat Riset Vaksin dan Obat BRIN, Pusat Riset Agroindustri BRIN, Pusat Riset Mikrobiologi Terapan BRIN, Hiroshima University, Murdoch University, dan Rangsit University.

“Dalam kegiatan riset kolaborasi kami, berbagai metode konversi telah diterapkan baik secara termokimia yaitu hidrothermal process, supercritical water gasification, dan pyrolysis, maupun secara biologis yaitu anaerobic fermentation telah dilakukan. Selain itu, riset mengenai produksi pigmen, produksi senyawa aktif, dan sintesis katalis untuk meningkatkan reaksi yang sesuai dengan produk yang diharapkan pun dilaksanakan,” tambahnya.

Kegiatan riset bersama yang dilakukan dengan para mitra tersebut sudah dilakukan selama 2 tahun berjalan dan telah menghasilkan lebih dari 9 publikasi ilmiah internasional, beberapa prosiding di konferensi internasional, workshop nasional, magang mahasiswa, serta draft paten nasional. “Diharapkan ke depannya, kegiatan riset tersebut dapat terus berlanjut dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata wanita yang memperoleh penghargaan periset terbaik tahun 2023 dari Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur BRIN ini.

Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayatinya. Keanekaragaman hayati dapat dijadikan suatu potensi untuk mengatasi permasalahan energi di Indonesia. Salah satu keanekaragaman hayati yang sangat menarik menjawab permasalahan energi adalah makroalga.

Makroalga atau sering disebut rumput laut berperan penting dalam ekologi perairan. Fungsi utama dari organisme ini adalah sumber makanan utama yang kaya akan protein, baik untuk organisme laut itu sendiri maupun manusia. Makroalga adalah salah satu sumber biomassa potensial yang banyak dikembangkan untuk menghasilkan energi berupa bioetanol dan juga biogas.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version