READ.ID – Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie terus mendorong Badan Urusan Logistik (Bulog) Gorontalo untuk menyerap beras milik petani lokal. Serapan dari Bulog sangat penting untuk menjaga harga tetap stabil dan hasil panen bisa laku terjual.
Salah satu bentuk komitmen tersebut yakni dengan mengajak Bulog untuk meninjau langsung hasil produksi beras di gilingan Kuntum Mekar di Desa Moutong, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango.
“Selama ini standar beras yang dihasilkan masyarakat masih kurang memenuhi syarat, makanya kita beri bantuan ini. Harganya juga bisa bersaing antara Rp10.000 sampai Rp11.000 per kg,” katanya.
Gilingan padi modern seharga Rp368 juta itu disebut sebut menjadi yang terbaik di Gorontalo. Mesin dilengkapi dengan husker, polisher, seperator, elevator dan motor penggerak dengan kapasitas 1148,78 kg/jam.
Kualitas beras premium yang dihasilkan maka Bulog diharapkan bisa membelinya. Direncanakan dalam dua pekan ke depan Bulog akan membeli beras sebanyak 10 ton. Pemerintah kabupaten/kota juga diminta memperbaiki kualitas gilingan petani agar beras semakin baik.
“Saya juga menjamin kualitas beras Gorontalo aman, tidak seperti daerah lain yang mengandung logam berat. Kita juga ingin mengedukasi masyarakat untuk membeli beras lokal,” imbuhnya.
Pimpinan Cabang Bulog, Munafri Syamsuddin mengaku serapan beras petani lokal masih rendah. Hal itu disebabkan kualitas beras masih banyak yang berada di level medium dan belum sampai ke level premium.
“Serapan kami untuk beras lokal masih cukup rendah, cuma 162 ton mulai Januari sampai Mei dari target 4000 ton. Kami optimis dengan mesin yang ada sekarang bisa menghasilkan beras premium,” jelasnya.
Harga beli beras Bulog bervariasi. Untuk beras medium komersil dengan butiran 20 persen dihargai Rp9.000 sampai dengan Rp9.200. jika kualitas beras premium dibanderol Rp10.000 sampai Rp10.500.