READ.ID – Badan Usaha Milik Desa (BUMD) harus berperan dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo. Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo Espien Tulie, usai memimpin rapat bersama Badan Keuangan, dan OPD Mitra Kerja, Senin (2/8/2021).
Espien menyampaikan, di tahun 2021 banyak anggaran yang direfocusing terkait percepatan pemulihan ekonomi ditengah pandemi Covid-19.
Misalnya, kata Espin, untuk penggunaan anggaran induk sebesar Rp85 milyar digunakan dalam penanganan Covid-19 diantaranya untuk vaksinasi, administrasi terhadap vaksin, serta insentif tenaga kesehatan di Gorontalo.
Secara rinci, ungkap Espin, penggunaan anggaran tersebut, khususnya anggaran bagi nakes senilai Rp14 milyar. Sementara yang telah disalurkan sebesar 54%.
“Alhamdulillah, hal ini bisa tercapai, terlebih untuk proyeksi di bulan Juni sudah melewati diatas 50%,” ucap Politisi PDIP ini.
Dirinya pun mendorong, agar pemerintah dapat menggali potensi daerah yang saat ini belum maksimal untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Dikarenakan, PAD Provinsi Gorontalo masih jauh dari ekspektasi yang ada.
Secara target, dirinya menilai untuk target saat ini telah mencapai 46% di kwartal pertama.
“Mudah-mudahan di akhir tahun 2021 ini bisa terlampaui, dengan adanya Inovasi serta masukkan kepada Badan Keuangan, agar mendorong pendapatan asli daerah bisa maksimalkan lagi,” sambung Espin.
Selain itu, Espin juga mendorong agar pengelolaan BUMD untuk dimaksimalkan. Namun, mengingat saat ini, pemerintah dalam mempersiapkan pemilihan direktur BUMD yang masih tahap lelang.
“Kami pun berharap, dengan adanya direktur yang baru, dapat menopang ataupun meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo,” beber Espin.
Menurutnya, dengan hadirnya BUMD ditengah-tengah fluktuasi harga, maka dibutuhkan pula peran dan fungsi BUMD, dalam rangka menetralisir harga pasar di Gorontalo.
“Tentunya, hal ini bertujuan agar tidak ada yang mempermainkan harga di pasaran,” harapnya.
(Rinto/Read)