READ.ID – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor energi, PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan dan ketersediaan energi, seperti Bahan Bakat Minyak (BBM), Liquid Petroleum Gas (LPG) atau Elpiji, dan BBM untuk pesawat udara aman selama berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022 mendatang.
“Pertama adalah memastikan seluruh titik suplai yakni Terminal BBM, Terminal LPG, dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dalam kondisi optimal. Kedua, memastikan stok di titik suplai dan lembaga penyalur seperti SPBU, outlet LPG, SPBU nelayan, dan pengisian pesawat udara semua stoknya aman. Ketiga, mempersiapkan sarana Green Energy Station (GES) yang menawarkan layanan Charging Station dan Battery Swapping Station, serta beragam BBM ramah lingkungan bagi kebutuhan delegasi dan masyarakat,” kata Direktur Utama (Dirut) Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution dalam keterangannya pada Jumat (11/11/2022).
Dirut Pertamina Patra Niaga mengatakan, pihaknya dan Subholding Commercial & Trading menyatakan, pasokan Avtur untuk pesawat penumpang umum maupun pesawat perwakilan delegasi negara-negara peserta KTT G20 menjadi salah satu layanan prioritasnya saat ini.
Sebab, pada saat KTT G20, diperkirakan ada peningkatan konsumsi Avtur di Bandara Ngurah Rai Bali sekitar tiga persen, yang puncaknya akan terjadi pada 17 November saat kepulangan dengan estimasi konsumsi meningkat hingga 25 persen dari konsumsi normal.
“Untuk memastikan kebutuhan Avtur aman, kami akan tambah tanker dan prioritaskan sandar dan bongkar untuk produk Avtur. Pengaturan pekerja dan menambah truk refuelling juga akan dilakukan,” ungkap dia.
Menurut Alfian, Pertamina Patra Niaga juga akan berkoordinasi erat dengan seluruh perusahaan maskapai, PT Angkasa Pura, TNI, Polti, dan Airnav dalam memastikan proses layanan berjalan lancer.
Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga akan menyiapkan sarana dan fasilitas Pertamina untuk layanan Avtur di beberapa bandara penyangga disekitar Bali, seperti Juanda Surabaya, Abdurahman Saleh Malang, Blimbingsari Banyuwangi, Lombok Praya, dan Bandar Udara Komodo.
“Seluruh sarfas Pertamina di bandara pendukung ini akan kami operasikan 24 jam selama G20,” katanya.
Lebih lanjut Alfian mengatakan, kebutuhan BBM dan LPG selama G20 juga menjadi layanan yang diprioritaskan Pertamina Parta Niaga.
Di Bali sendiri, Pertamina Patra Niaga akan menyiagakan seluruh lembaga penyalurnya, antara lain 205 SPBU reguler, 133 Pertashop, empat SPBU Nelayan, tiga SPBU Kompak, dan dua titik lembaga penyalur SPBU Satu Harga.
Sedangkan untuk kebutuhan LPG akan dilayani 18 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), 102 Agen LPG subsidi, dan 22 Agen LPG non subsidi untuk memenuhi kebutuhan LPG masyarakat, restoran, dan perhotelan.
“Sebelum, saat, dan setelah G20, akan banyak mobilisasi dan kebutuhan energi di Bali. Pertamina Patra Niaga terus mem-build up stok BBM dan LPG supaya seluruh kebutuhan BBM maupun LPG tercukupi. Seluruh produk BBM dan LPG kami terus siagakan agar ketahanan stoknya tinggi, mengingat cuaca saat ini juga harus diantisipasi,” tandasnya.