READ.ID – Buntut dugaan perlakuan intimidasi yang dilakukan oknum Kapolsek Marisa, Kepada salah satu jurnalis di Kabupaten Pohuwato mendapat respon dari beberapa pihak salah satunya Persatuan Pers Pohuwato (PPP).
Respon tersebut disalurkan melalui unjuk rasa oleh aliansi jurnalis yang tergabung dalam PPP di Mapolres Pohuwato, Kamis (05/09/2023)
Dalam aksi yang dilakukan dengan damai itu, PPP mendesak Kapolda Gorontalo dan Kapolres Pohuwato untuk mencopot Kapolsek Marisa dari jabatannya karna dianggap tidak mencerminkan sikap Polri yang seharusnya bisa mengayomi masyarakat.
Diketahui, dugaan intimidasi itu terjadi saat salah satu pekerja pers meliput tragedi unjuk rasa para masyarakat penambang lokal pada Kamis (21/09) lalu.
“Kami kecewa dan sakit hati rekan kami dikatai Anjing dan Babi, itu Kapolsek Marisa tidak mencerminkan sikap polri yang seharusnya mengayomi masyarakat,”ungkap Guslan Latarawe, Koprlap dalam aksi damai yang dilakukan PPP itu.
Selanjutnya, Jelas Guslan, Jurnalis dan Polri adalah mitra dilapangan. Olehnya, tidak seharusnya sikap seperti diterima saat melakukan peliputan.
Sehingganya, melalui aksi tersebut dengan tegas Guslan mengatakan, apabila selama tuntutan meraka untuk mencopot atau memutasi Kapolsek Marisa dari wilayah hukum Polres Pohuwato belum di penuhi, pihaknya akan memboikot seluruh pemberitaan aparat Kepolisian baik Polda maupun Polres.
“Ya kami, wartawan Pohuwato sepakat mulai besok akan memboikot pemberitaan di wilayah Hukum Polres Pohuwato, selama permintaan dan aspirasi kami tadi belum ditanggapi Kapolda Gorontalo dan Kapolres Pohuwato,”pungkasnya