READ.ID – Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu mengatakan tradisi Lebaran Ketupat yang dirayakan satu pekan setelah Idul Fitri merupakan salah satu budaya leluhur yang dibalut dalam tali silaturahim.
Hal ini disampaikan Bupati Thariq saat mengikuti perayaan ketupat yang digelar di Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara bertempat di Masjid Al-Muqarrobin Desa Tombulilato, Sabtu (29/4/2023)
Kata Thariq tradisi lebaran Ketupat yang terus dirayakan setiap tahun ini mengandung makna spritual, sosial dan budaya yang amat dalam nilainya.
“Dimana kita saling berkunjung, berjamaah dan makan bersama disertai beberapa kegiatan yang kemasanya bernilai sosial budaya, sehingga momentum lebaran ketupat ini bisa kita simpulkan merupakan mometum sptitual,”Ungkap Thariq.
Menurut Thariq Tradisi lebaran ketupat juga dikenal sebagai momentum syawalan. Syawal itu artinya bulan peningkatan, peningkatan amal ibdah dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
“Sebulan penuh kita berpuasa dan kemudian dilanjutkan dengan puasa syawal dan hari ini kita kembali merayakan lebaran ketupat sepekan setelah lebaran Idul Fitri,” terangnya.
“Sebagaimana maksud dari perayaan lebaran ketupat yakni menjadi penyempurna momen kemenangan Idul Fitri,” sambungnya.