READ.ID – Bupati kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) Indra Yasin mengatakan akan mengupayakan usulan tenaga Guru Tidak Tetap (GTT) di tahun 2021 ini bisa terakomodir.
Hal ini disampaikannya usai rapat bersama Dinas Pendidikan Gorut dan Kementrian Agama, Selasa (02/03/2021).
“Rapat hari ini dalam rangka membahas perekrutan tenaga pendidik non PNS atau GTT,” jelas Indra usai rapat di Aula Titimenga Dinas Pendidikan Gorut itu.
Dirinya mengatakan akan mengupayakan seluruh usulan Guru Tidak Tetap (GTT) di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Gorontalo Utara bisa terakomodir.
Saat ini, kata dia, dari 1242 usulan GTT, ada 500 yang telah terakomodir. Sementara yang belum terakomodir sesuai anggaran sekitar 662 pegawai.
“Saya berharap tenaga GTT yang masih 662 itu bisa terakomodir dan itu akan dibahas secara bersama. Pasalnya Mereka adalah tenaga pendidik yang mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkap Bupati.
Pada kesempatan itu, bupati juga mengatakan dana yang dibutuhkan untuk mengakomodir keseluruhan GTT tersebut sekitar R12 miliar.
Saat ini, yang tersedia baru sekitar Rp5 miliar. Sehingganya masih dibutuhkan Rp7 miliar lebih.
“Dan itu yang akan dicarikan solusinya oleh kedua instansi baik itu Dinas Pendidikan dan Kemenag. Mudah-mudahan bisa terpecahkan semua, karena hal yang sama sudah pernah dialami pada waktu-waktu sebelumnya,” tutur Indra.
Bupati menuturkan terkait besaran honor ada perbedaan. GTT dengan pendidikan Sarjana atau S1 mendapatkan honor kurang lebih Rp1 juta.
Sementara untuk pendidikan SMA, D1, dan D2 honornya Rp750 ribu.
(Tutun/RL/Read)