Bupati Saipul Apresiasi Langkah Cepat Gubernur Gusnar Atasi Masalah Petani Pohuwato

READ.ID – Kunjungan kerja Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah di Kabupaten Pohuwato, dimanfaatkan oleh sejumlah petani menyampaikan kondisi yang dihadapi di lapangan.

Dihadapan Gubernur dan Wakilnya, Ketua Induk P3A, Umar Etango, menjelaskan, beberapa persoalan yang dihadapi diantaranya mempercepat pengerukan sedimentasi pada saluran sekunder dan tersier sebagaimana jadwal hambur yang telah disepakati oleh P3A yakni mulai tanggal 2 Mei s/d 20 Mei 2025.

Kemudian menyediakan program khusus untuk pengerukan sedimentasi Daerah Irigasi Taluduyunu setiap tahun, melakukan evaluasi manfaat dan peremajaan Brigade Alsintan Provinsi Gorontalo khususnya alat panen/Combine Harvester, membangun sinergi pembangunan pertanian berkelanjutan antara Pemerintah Provinsi Gorontalo, Pemerintah Kabupaten Pohuwato dan seluruh petani di Kecamatan Duhiadaa.

Selanjutnya, Umar juga mengatakan, bahwa masalah sedimen ini sering membuat petani terhambat pada perencanaan penanaman, oleh karena setiap kali panen sering menumpuk di saluran, baik itu saluran primer, saluran sekunder dan juga saluran tersier.

“Kalau dilihat dari kewenangan bahwa saluran sekunder dan primer itu adalah kewenangan Dinas PU Provinsi. Nah, pak bupati telah melaksanakan langkah-langkah yang konkret di lapangan berupa menurunkan alat berat, juga petani telah melaksanakan upaya kerja bakti, tapi karena sedimen sangat luar biasa yang menumpuk di saluran primer dan sekunder akibatnya petani terhambat melakukan penanaman,”ungkapnya

Selanjutnya, Umar menerangkan program pemerintah pusat yang mencanangkan swasembada pangan, ini hal yang sangat bagus dan pemerintah dalam hal ini pak bupati telah melakukan hal-hal konkret.

Tetapi oleh karena kendala di lapangan tidak sesuai kondisi yang sebenarnya, sehingga hal-hal ini yang mengakibatkan petani tidak dapat merencanakan hambur secara serentak akibat sedimen tersebut.

Kemudian dukungan fasilitas lain berupa alat panen petani sangat sulit mendapatkan, karena alat panen brigade provinsi sudah banyak yang rusak. Akibatnya padi rusak dan begitu masuk ke penggilingan tidak sesuai dengan apa yang menjadi harapan.

“Kami mohon langkah ini segera mendapat perhatian, oleh karena jadwal hambur sudah kami laksanakan sesuai instruksi pak bupati. Juga karena sedimen yang menumpuk pada saluranm sehingga realisasi penanaman serentak tidak dapat dilaksanakan,”tuturnya        

Umar kemudian menerangkan, bahwa pihak Bulog telah melaksanakan pembelian gabah kering panen ke petani dengan harga Rp. 6.500 perkilogram. Tetapi oleh karena rendemen yang dipersyaratkan oleh Bulog tidak sesuai rendemen yang ada di tingkat lapangan, maka pembelian gabah di lapangan diberhentikan sementara.

“Kami juga menyampaikan terima kasih banyak kepada pak bupati yang telah memberikan waktu kepada kami petani untuk bertemu gubernur, kami pun berharap ada langkah konkrit yang bisa dilakukan pemerintah provinsi,”imbuhnya

Menyikapi hal itu, Gubernur Gusnar Ismail menyambut baik langkah dan upaya dari para petani sawah, bahkan terlihat gubernur langsung menghubungi pihak Balai untuk segera melaksanakan peninjauan dan melaksanaan apa yang diharapkan petani.

“Terkait alsintan kami sudah  menelepon Kadis Pertanian, dan alat panen yang tidak digunakan kiranya dialihkan ke Pohuwato, karena Pohuwato sedang melaksanakan panen,”ujarnya

Sementara itu, Bupati Saipul Mbuinga sangat berterima kasih atas langkah yang dilakukan oleh Gubernur Gusnar Ismail. Ia berharap petani untuk bersabar, karena apa yang disampaikan telah menjadi perhatian pemerintah provinsi dalam hal ini Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo.

“Keluhan dari para petani sering diterima yang Alhamdulillah telah mendapat jawaban dari pemerintah provinsi. Insyaallah, keluhan tersebut cepat tertangani dan petani bisa melaksanakan apa yang diharapkan,”pungkasnya

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version