READ.ID – Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, menegaskan bahwa setiap aktivitas usaha harus berlandaskan tiga pilar pembangunan berkelanjutan: ekonomi, sosial, dan ekologi. Hal itu ia sampaikan saat membuka pembahasan Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (CSR) masa bakti 2024–2029, Selasa, 12/08/2025.
Menurut Thariq, keberadaan dunia usaha di Gorontalo Utara akan terus berkembang apabila berada dalam koridor pembangunan berkelanjutan. Karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor swasta untuk mengis ekonomi daerah, yang manfaatnya mengalir ke seluruh lapisan masyarakat.
“Kami sedang berupaya bagaimana anggaran dan potensi yang ada bisa menjadi sumber daya bersama. Dunia usaha punya peran strategis, tidak hanya pada aspek ekonomi, tapi juga tanggung jawab sosial dan lingkungan,” ujarnya.
Thariq menjelaskan, tanggung jawab sosial perusahaan diatur dalam Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 2022, yang mencakup bidang pendidikan, kesehatan, seni budaya, keagamaan, usaha, infrastruktur, hingga lingkungan. Ia mencontohkan program pengelolaan sampah, ketahanan pangan melalui ternak kambing dan ayam, hingga pengembangan destinasi wisata seperti Taman Rakyat dan Puncak Pontolo yang memerlukan dukungan swasta.
Bupati juga mengingatkan dampak lingkungan terhadap kinerja daerah, termasuk potensi pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) hingga 20 persen apabila kebersihan tidak terjaga.
“Kalau kita masuk kategori kota terkotor, bukan hanya malu, tapi juga mengurangi aliran dana yang masuk. Artinya daya beli masyarakat akan terpengaruh,” kata Thariq.
Ke depan, pemerintah daerah mendorong forum CSR untuk memetakan kontribusi di berbagai sektor, sejalan dengan arahan pemerintah pusat terkait partisipasi dan inovasi dunia usaha dalam mendukung program nasional.
“Kami berharap forum ini bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan Gorontalo Utara yang maju secara ekonomi, peduli sosial, dan ramah lingkungan,” pungkasnya