READ.ID – Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu menunjukkan langkah yang jarang dilakukan pejabat publik ketika ia memutuskan menanggung honor operator SDN 7 Biau, Nenci Banini, menggunakan dana pribadinya. Keputusan itu disampaikan dalam kegiatan penyerahan penghargaan operator terbaik usai upacara memperingati Hari Guru Nasional, Selasa 25/11/2025.
Nenci telah mengabdi lebih dari satu dekade sebagai operator sekolah, namun tidak pernah masuk dalam formasi honorer paruh waktu akibat syarat administratif yang tidak berpihak kepadanya. Sistem pendaftaran yang kemudian ditutup membuat peluangnya benar-benar hilang.
Dalam momentum penghargaan itu, Bupati Thariq mengumumkan bahwa ia akan memastikan honor Nenci tetap berjalan selama masa jabatannya.
“Beliau sudah lama mengabdi. Saya pribadi yang akan menanggung honornya,” ujar Bupati
Bagi Nenci, keputusan tersebut memberi kepastian yang tidak ia peroleh dari mekanisme resmi. Ia menyampaikan terima kasih atas perhatian tersebut.
Langkah Bupati ini dianggap sebagai praktik politik empati yakni tindakan personal seorang pemimpin ketika regulasi tidak mampu memberi ruang bagi tenaga honorer yang telah lama bekerja. Di tengah kekakuan sistem, keputusan tersebut menjadi bentuk kehadiran pemimpin yang tidak hanya mengandalkan prosedur formal, tetapi juga mempertimbangkan aspek kemanusiaan.
Meski tidak mengubah aturan kepegawaian secara struktural, keputusan ini memberi sinyal bahwa pejabat publik dapat mengambil posisi yang lebih responsif terhadap kondisi warga yang terdampak kebijakan.
