READ.ID – Puluhan siswa SMPN 3 Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, mendapatkan pelatihan pencegahan paham intoleran, radikalisme, dan terorisme pada Selasa, 12 November 2024.
Kegiatan yang berlangsung di sekolah tersebut dihadiri oleh Tim Cegah Satgaswil Gorontalo dari Densus 88, anggota Polres Gorontalo Utara, mahasiswa UNG, serta guru dan siswa SMPN 3 Kwandang.
Dalam pelatihan ini, Tim Cegah Densus 88 memberikan materi tentang bahaya paham intoleran, radikalisme, dan terorisme, serta contoh kasus teror yang pernah terjadi di Indonesia dan luar negeri.
Siswa diajarkan untuk mengenali ciri-ciri intoleransi seperti tidak menghargai hak orang lain dan diskriminasi. Selain itu, dijelaskan pula ciri-ciri radikalisme, seperti anti kebhinekaan dan NKRI, serta ciri-ciri terorisme yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, termasuk kekerasan.
Iptu Herry D. Katandagho, S.I.P., Kasat Binmas Polres Gorontalo Utara, juga turut memberikan materi tentang berbagai bentuk bullying, mulai dari fisik, verbal, relasional, hingga cyber bullying.
Sosialisasi Pencegahan Paham Intoleran, Radikalisme dan Terorisme di kalangan Pelajar SMPN 3 Kec. Kwandang Kab Gorontalo Utara
Salah satu momen penting dalam kegiatan ini adalah kesaksian dari mantan narapidana terorisme (eks Napiter) bernama Aldi Awal. Aldi berbagi pengalaman hidupnya dan menghimbau para siswa untuk bijak menggunakan media sosial serta tidak terjerumus dalam doktrin terorisme yang banyak beredar di dunia maya.
Wakil Kepala Sekolah SMPN 3 Kwandang, Taufan, S.Pd., mengucapkan terima kasih kepada Tim Cegah Densus 88 atas pelatihan yang sangat bermanfaat ini. Ia berharap, kegiatan ini dapat mencegah paham intoleran, radikalisme, dan terorisme berkembang di kalangan pelajar, khususnya di SMPN 3 Kwandang.
Kegiatan sosialisasi ini berjalan dengan aman, baik, dan kondusif. Diharapkan, pengetahuan yang diperoleh siswa dapat menjadikan mereka generasi muda yang cinta damai, toleran, dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.