READ.ID – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk menjadi pendonor darah rutin. Langkah ini dinilainya sebagai solusi strategis dalam mengatasi krisis stok darah yang masih sering terjadi di Gorontalo.
Hal ini disampaikan Gusnar saat meninjau aksi donor darah serentak di empat titik yang digelar Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo bersama PMI, pada Kamis (07/08). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
“Kegiatan donor darah ini sudah menjadi rutinitas. Kita ingin manfaatnya langsung dirasakan masyarakat, terutama yang sedang membutuhkan darah secara mendesak,” kata Gusnar.
Gagasan menjadikan ASN sebagai pendonor rutin ini telah digulirkan Gusnar dua bulan terakhir sebagai pelindung PMI.
Ketua PMI Provinsi Gorontalo, Ishak Liputo, menyebut langkah tersebut sebagai terobosan strategis untuk menjamin ketersediaan darah di daerah.
“ASN kita berjumlah sekitar 5.000 orang. Kalau mereka rutin mendonorkan darah, maka krisis stok darah bisa dihindari,” tegas Ishak.
Saat ini, kebutuhan darah di Gorontalo mencapai lebih dari 1.000 kantong per bulan. Namun, jumlah yang terkumpul dari kegiatan donor masih jauh dari cukup.
“Dalam satu kali kegiatan, kami hanya bisa mengumpulkan sekitar 240 sampai 270 kantong. Itu pun langsung habis didistribusikan ke 11 rumah sakit,” jelasnya.
Menurut Ishak, Gorontalo menjadi satu-satunya provinsi yang menjalankan program donor darah ASN secara terstruktur atas inisiatif langsung kepala daerah. PMI pun telah melaporkan program ini ke PMI Pusat sebagai contoh praktik baik.
“ASN adalah potensi besar. Kalau dikelola dengan baik seperti sekarang, PMI tidak akan lagi kesulitan memenuhi kebutuhan darah,” tutup Ishak.