Dampak Kenaikan BBM, Nelayan di Gorut Mulai Menjerit

Kenaikan BBM
banner 468x60

READ.ID – Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kini telah dirasakan oleh masyarakat, khususnya para nelayan yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut).

Kondisi ini dirasakan Iswan nelayan asal Kecamatan Ponelo Kepulauan yang mengeluh karena biaya BBM subsidi jenis Pertalite saat melaut tak sebanding dengan pendapatan hasil laut yang tak menentu.


banner 468x60

“Ikan saja kita bawa sedikit hampir-hampir tidak mau laku, harga ikan di bawah saja tidak mungkin laku, apalagi saat ini BBM sudah naik. Kita ini sekarang merasa dicekik,” ujar Iswan nelayan di Kecamatan Ponelo Kepulauan

Menurutnya, kenaikan harga BBM jenis Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter menambah beban biaya pengeluaran saat melaut terlebih lokasinya jauh dari SPBU.

“Kalau torang punya kayak mesin tempel begini sampai 20 liter sekalinya melaut. BBM itu kami peroleh dari eceran di depot. sebelum naik BBM itu harganya Rp 10.000. Akan tetapi sekarang sudah naik Rp 15.000,” terangnya.

Dengan kenaikan BBM, biaya yang biasanya dikeluarkan Rp. 200.000 untuk sekarang naik menjadi Rp. 300.000. Sementara biaya bahan bakar tak sebanding dengan hasil tangkapan ikan yang kadang terkendala cuaca.

“Macam saya punya ini sudah beberapa malam ada turun nanti tadi malam dapat lima box ikan, kalau mo dihitung hasilnya tidak cukup untuk bayar utang,” ungkap Iswan

Namun lanjut Iswan menambahkan meski harga BBM naik dirinya bersama nelayan lain terpaksa tetap melaut hanya demi mencukupi kebutuhan makan keluarga.

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90