READ.ID – Penurunan dana transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp139 miliar menjadi perhatian utama Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Gorontalo.
Kondisi ini mendorong DPRD dan Pemkot untuk menyesuaikan arah belanja tahun anggaran 2026 agar tetap efisien dan berfokus pada program prioritas daerah.
Anggota DPRD Kota Gorontalo, Totok Bachtiar, menyebutkan bahwa pembahasan kali ini menitikberatkan pada penyesuaian fiskal dan efektivitas program pemerintah, terutama di tengah keterbatasan pendapatan daerah.
“Kita harus realistis. Dana transfer turun cukup besar, tapi PAD kita masih positif di angka 83 persen,” ujar Totok usai rapat Banggar, Selasa (11/11).
Ia menjelaskan, program prioritas seperti penanganan sampah, infrastruktur, dan kegiatan keagamaan tetap menjadi fokus utama, dengan menyesuaikan skala pembiayaan terhadap kemampuan fiskal daerah.
Totok juga memastikan, pembayaran gaji dan tunjangan ASN, termasuk P3K, tetap terakomodir dalam rancangan anggaran.
“Untuk P3K sudah dianggarkan Rp37 miliar, dan TPP ASN Rp92 miliar meski turun 19 persen,” jelasnya.
Sementara itu, beberapa proyek besar seperti penanganan banjir!belum memiliki alokasi khusus dan sementara ini diupayakan melalui dana kelurahan sebesar Rp200 juta per kelurahan.
“Program besar seperti banjir masih kita bahas lebih lanjut untuk mencari solusi pendanaannya,” pungkas Totok.











