READ.ID – Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Darda Daraba mengatakan, edukasi harus perlu tingkatkan literasi keuangan di Gorontalo. Sebab, edukasi dalam bidang keuangan menjadi salah satu cara memjukan perekonomian.
Hal itu disampaikan Darda saat membuka acara seminar produk pengelolaan investasi sebagai sumber pendanaan sektor riil dan infrastruktur di hotel Horizon, Kota Gorontalo, Selasa (25/2).
“Literasi dalam bidang keuangan merupakan salah satu upaya daerah untuk meningkatkan jumlah investasi,” kata Darda.
Ia menuturkan, membangun seluruh sektor diperlukan terobosan baru dari pemerintah maupun masyarakat. OLeh sebab itu, ia mengapresiasi seluruh panitia yang melaksanakan seminar, karena dapat memperluas pemahaman dan tentu saja mengedukasi masyarakat tentang investasi di pasar modal.
Sementara itu Sujanto, Direktur Pengelolaan Investasi OJK menjelaskan Gorontalo merupakan daerah dengan pertumbuhan perekonomian yang pesat di Indonesia yang memiliki letak geografis yang strategis sebagai sentra perdagangan.
“ Pemerintah pusat menilai Provinsi Gorontalo merupakan salah satu punggung penggarak roda ekonomi, pendidikan dan kebudayaan di kawasan timur Indonesia,” kata Sujanto.
Melihat potensi ini kata Sujanto, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pemerintah pusat dan pemerintah daerah ingin agar potensi ini dapat terus dikembangkan, khususnya pertumbuhan di sektor rill dan juga pembangunan infrastruktur. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan akses pembiayaan dari perusahaan-perusahaan di daerah Gorontalo kepada sumber pembiayaan alternative melalui produk investasi di pasar modal.
Sujanto memaparkan, total pembiayaan melalui produk-produk investasi seperti Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Efek Beragun Aset (EBA), dan Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) terus mengalami peningkatan.
Ini terlihat dari peningkatan total nilai produk pembiayaan yang mencapai 56 persen sejak tahun 2015 yaitu senilai Rp22,89 T, meningkat menjadi Rp52,47 T pada awal 2020.
“Dari keempat jenis produk investasi, Reksa Dana Penyertaan Terbatas menjadi produk investasi yang melakukan pembiayaan sektor riil dan infrastruktur terbesar yaitu Rp27, 43 T, disusul DIRE Rp11,34 T,” ungkap Sujanto.
Sujanto berharap seminar yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman terkait alternative pendanaan. Hal ini bisa meningkatkan dan memberikan inspirasi untuk memanfaatkan produk investasi pasar modal, serta sebagai sumber pembiayaan potensial dalam menumbuhkan sektor riil dan membangun infrastruktur di Gorontalo. (Adv/RL/Read)