READ.ID – Debit air baku yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo mengalami penurunan mencapai 60 persen, hal tersebut dipengaruhi oleh musim kemarau yang terjadi sejak dua bulan terakhir.
Menurut Kepala Bagian Teknik PDAM Kabupaten Gorontalo, Ahmad Bahri, Senin (02/9) ada 5 instalasi yang tersebar di Kabupaten Gorontalo mengalami pengurangan debit air yang cukup drastis.
“Instalasi ini berpengaruh pada jaringan pendistribusian air di unit pelayanan PDAM. Jadi saat ini proses produksi air baku menjadi air minum untuk disuplai kepada pelanggann mengalami penurunan,” ucapnya.
Masing-masing instalasi tersebut berada di bak penampungan air Kecamatan Limboto, Kecamatan Telaga, Kecamatan Tibawa, Kecamatan Tabongo dan Kecamatan Tolangohula.
Dia menambahkan, proses produksi air baku di instalasi PDAM Bulota Kecamatan Limboto mencapai 30 liter perdetik, kini tinggal 4,5 liter perdetik karena kekeringan. Sementara instalasi di Pilohayanga Kecamatan Telaga yang biasanya menghasilkan 40 liter perdetik, kini hanya 21 liter perdetik. Penurunan signfikan dalam proses produksi air juga terjadi di beberapa kecamatan lainnya seperti di Tabongo, Tolangohula, dan Tibawa.
“Sangat signifikan sekali penurunan produksi menjadi air minum dari instalasi-intalasi yang ada. Tentu banyak keluhan yang terjadi pada pelanggan diunit pelayanan PDAM,” tutur Ahmad.
Ahmad menambahkan, lima instalasi yang tidak berfungsi optimal tersebut berpengaruh terhadap pelayanan suplai air bersih kepada 7000 pelanggan.
“Jumlah pelanggan PDAM di Kabupaten Gorontalo ada sembilan belas ribu empat ratus dua puluh lima yang terpasang pipa. Namun disaat kemarau ini, ada tujuh ribu pelanggan yang kekurangan suplai air bersih,” tambahnya.
Mengatasi krisis air kepada masyarakat khususnya pelanggan, pihaknya melakukan sistem buka tutup pada instalasi yang tidak terdampak kekeringan dan debit airnya masih maksimal. Selain itu PDAM Kabupaten Gorontalo juga melakukan pelayanan dengan menggunakan mobil tangki milik Badan Penangggulan Bencana Daerah dan Dinas Sosial untuk mendistribusikan air bersih.