READ.ID – Wali Kota Marten Taha menyatakan bahwa penurunan angka stunting merupakan program strategis nasional yang harus disukseskan oleh stakeholder di seluruh Indonesia, termasuk kepala daerah.
Marten Taha berpendapat, jika penurunan angka stunting ini, tidak hanya menjadi tugas kepala daerah saja, tetapi semua pihak. Mulai dari pemerintah pusat sampai ketingkat bawah.
Lebih lanjut, Wali Kota Gorontalo ini menyebut, dari data yang diperoleh, tercatat bahwa angka stunting di Kota Gorontalo mengalami penurunan. Hal ini berdasarkan dari data pada tahun 2021 yang menunjukkan bahwa jumlah stunting Untuk 2021 berada pada angka 26,5 persen. Sementara, pada tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 7,4 persen.
Melihat hal ini, Marten Taha pun optimis, jika ditahun 2023 ini, jumlah stunting di Kota Gorontalo dapat menurun hingga 14 persen.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Gorontalo, usai mengikuti rapat kerja daerah Program Bangga Kencana Provinsi Gorontalo yang dibuat oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo, Rabu (15/2/2023).
Dalam kegiatan tersebut, terlihat juga Wali Kota Marten Taha turut dikukuhkan sebagai salah seorang Bapak Asuh Anak, dalam rangka melakukan upaya-upaya strategis.
“Tentunya, dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh lintas sektor, mulai dari dinas kesehatan, rumah sakit, BP3A, BKKBN, dan seluruh kader yang ada di kelurahan dan kecamatan”, sebut Wali Kota.
Dirinya pun menjelaskan, adapun langkah strategis yang akan dilakukan, diantaranya mendata tentang jumlah ibu hamil, kemudian angka kelahiran anak.
“Nah, dari data tersebut, kami akan melakukan verifikasi pengukuran tinggi dari anak lahir, maupun yang sudah tumbuh dari 0-5 tahun”, ujar Wali Kota.
Selain itu, Marten Taha juga menekankan soal perbaikan sanitasi lingkungan dan keluarga. Menurutnya, saat ini Kota Gorontalo telah melakukan perbaikan sanitasi dan seluruh wilayah sudah bebas dari BABS.
“Mengingat, hal ini pula menjadi bagian dari syarat dalam mengurangi jumlah stunting itu sendiri”, pungkasnya.