banner 468x60

Digitalisasi di Pemerintahan Bukan dengan Memperbanyak Aplikasi

Aplikasi Pemerintahan

READ.ID – Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) dorong digitalisasi di Pemerintahan agar tidak memperbanyak Aplikasi Baru.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Utama LAN RI, Reni Suzana, saat membuka kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXII Tahun 2023 bertajuk ‘Wujudkan Birokrasi yang Lincah dan Cepat Melalui Digitalisasi’, di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur (BPSDM Jatim), Surabaya, Selasa (4/7/2023) malam.

Dengan tema digitalisasi pemerintahan pada pelatihan ini, yang terbesit di benak kita adalah membangun aplikasi. Untuk itu stop, karena secara nasional, Kementerian Kominfo sudah mengidentifikasi ada sekitar 27 ribu aplikasi yang terbangun di seluruh instansi.

“Maka yang bisa kami dorong untuk dilakukan kepada peserta pelatihan, salah satunya adalah dengan melakukan integrasi aplikasi,” jelas Reni.

Lebih lanjut, Reni menerangkan, dengan melakukan integrasi aplikasi tersebut, sehingga nanti diharapkan mampu membuat integrasi data yang mendukung terwujudnya Satu Data Indonesia (SDI) supaya lebih bermanfaat bagi masyarakat, melalui proyek perubahan para peserta yang nantinya akan digagaskan.

Di sini kita juga melakukan transformasi dari pelatihan kepemimpinan, yang berdasarkan arahan Presiden bahwa reformasi birokrasi tidak hanya sekedar wacana dan unggulan internal birokrasi.

“Melainkan harus menjadi bagian tingkatan yang konkret memberikan manfaat kepada masyarakat,” terangnya.

Untuk itu dalam hal integrasi aplikasi yang dimaksud, Reni pun memberikan contoh, dari dinas pengelola perizinan yang memiliki layanan Satu Atap tapi bisnis proses di belakangnya itu masih manual.

Jadi bagaimana bisa mendorong unit ataupun dinas perizinan ini totally menggunakan digitalisasi di dalam pelayanannya.

Sehingga integrasi data melalui konektivitas data dapat terwujud, dan setiap warga yang mendapatkan layanan pun tidak harus cek kemana-mana, dan mereka terbantu.

“Ini contoh yang kita banyak berharap supaya ke depan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik ke masyarakat,” katanya.

Reni menilai, PKN Tingkat II ini sangat penting diadakan, karena dalam pelatihan tidak hanya sekedar mentransformasi ilmu, atau ide para peserta semata.

“Tetapi bagaimana mentransformasi peserta pelatihan yang tadinya terbiasa dengan menerima arahan berubah menjadi orang yang mampu memberi arahan maupun contoh eksekusi dari arahan yang diberikan,” katanya.

Melalui kegiatan PKN Tiangkat II, Reni berharap agar peserta yang mengikuti pelatihan dapat memberikan kontribusinya dalam membangun digitalisasi pemerintahan di instansi masing-masing.

“Salah satunya adalah tolong diintegrasikan saja aplikasi yang ada. Jangan membangun aplikasi baru, dan bagaimana menguatkan pelayanannya yang berbasis digital terutama instansi yang memang langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat,” imbau Reni.

Diketahui, peserta PKN Tingkat II Angkatan XXII di BSPDM Jatim kali ini, berjumlah 60 orang yang berasal dari instansi pemerintah secara vertikal, dan dari tingkat provinsi, maupun Kabupaten / Kota di seluruh Indonesia.

Turut hadir dalam pembukaan, Asisten Administasi Umum Setdaprov Jatim, Akhmad Jazuli, dan Sekretaris BPSDM Jatim, Zainul Muttaqin.

Kegiatan PKN akan berlangsung selama 107 hari dari 4 Juli hingga 10 November 2023 mendatang dengan kegiatan pelatihan Distance Learning dan Klasikal.

Metode pelatihan yang diberikan pun berbagai macam, mulai dari ceramah, studi kasus, diskusi, simulasi atau role playing, visitasi, dan seminar proyek perubahan. (MC Diskominfo Prov Jatim/ida-vin/toeb)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60