READ.ID – Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo sebelumnya telah menegaskan bahwa, pihaknya mengizinkan pelaksanaan pasar senggol di Kabupaten Gorontalo dengan sejumlah syarat.
Nelson mengatakan, setiap pedagang harus memasukkan permohonan izin pelaksanaan dan memiliki penanggungjawab di setiap pasar senggol. Kemudian syarat selanjutnya yakni para pedagang wajib melakukan swab atau diberikan vaksinasi.
Terakhir, pembeli dan pedagang wajib mematuhi protokol kesehatan, terutama tetap memperhatikan jaga jarak dan menggunakan masker.
“Memang tahun lalu, kita tegas tidak mengizinkan, tapi tahun ini saya berikan kelonggaran. Namun ada syaratnya, terutama tetap mematuhi protokol kesehatan, para pedagang harus di swab. Kemudian setiap pasar senggol, ada pengelolanya atau penanggungjawabnya,” ujar Nelson Pomalingo kepada wartawan usai meninjau pasar Tolangohula pada Senin (19/4/2021) lalu.
““Ini saya lakukan untuk menjaga perekonomian masyarakat tetap meningkat dan agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan lebaran. Tapi harus ingat, pelaksanaan pasar senggol kami sudah longgarkan, harus ada yang bertanggungjawab dan mematuhi protokol kesehatan. Kalau tidak, kami terpaksa tutup,” tambah Nelson.
Namun berbeda dengan Pemerintahan Kota Gorontalo yang menegaskan bahwa pasar senggol ditiadakan. Kebijakan untuk tidak melaksanakan pasar senggol terungkap dari hasil rapat yang dilakukan Forkopimda tingkat Provinsi Gorontalo bersama pemerintah Kabupaten/Kota Gorontalo, Kamis (22/4/2021).
“Kami setuju dengan konsep pak Gubernur untuk meniadakan pasar senggol seperti tahun lalu. Selain mencegah penularan Covid-19, hal ini juga merepotkan kami kalau pasar senggol dibuka, karena akan kotor pada saat idul fitri,” tegas wali Kota Gorontalo, Marten Taha.
Oleh sebab itu, perbedaan kebijakan setiap pimpinan daerah itu, membuat sejumlah warga memprediksi bahwa pengunjung pasar senggol di Kabupaten Gorontalo bakal melonjak drastis tahun ini.
“Kota Gorontalo kan tidak ada, tapi yang kami tahu di Kabupaten Gorontalo sudah diizinkan oleh bupati. Ini menandakan pengunjung pasar senggol yang biasa ke Kota Gorontalo, akan menumpuk di Kabupaten Gorontalo. Biasanya di telaga dan Limboto, pasar senggolnya, pasti banyak orangnya,” ucap Kadir, salah satu pengemudi Bentor kepada wartawan Read.id.
Namun menurut warga, kebijakan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo perlu dipertegas kembali, apakah benar-benar pelaksanaan pasar senggol dizinkan atau tidak. Pasalnya terinformasi bahwa, pemerintah Provinsi maupun kabupaten/kota bersepakat tidak akan melaksanakan pasar senggol.
“Saya masih bingung, sebenarnya pasar senggol di Provinsi Gorontalo ini diadakan atau tidak. Kalau memang di setiap daerah kebijakannya berbeda, pak bupatinya harus pertegas lagi kalau pasar senggolnya memang benar-benar dilaksanakan,” tegas Kadir.
Sementara itu, wartawan Read.id masih berupaya mengkonfirmasi terkait kepastian kebijakan pasar senggol yang dilakukan pemerintah Kabupaten Gorontalo. Namun terkonfirmasi Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat ini masih berada di Jakarta untuk menemui Menteri Dalam Negeri.
(Wahyono/Read)