banner 468x60

Dinas Pariwisata Provinsi Apresiasi Konsep Pengembangan Wisata Warga Paguyuban  Pasundan di Gorontalo

Paguyuban Pasundan

READ.ID – Paguyuban Warga Pasundan Pusat Gorontalo melakukan kunjungan ke Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, guna menyampaikan beberapa hal.

 

Diantaranya, terkait dengan peluncuran desa wisata seni budaya, dan sekaligus kuliner sunda, yang bertempat di Desa Bandung Rejo, Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo.

 

 

Saat diwawancarai, Ketua Paguyuban Warga Pasundan Gorontalo Dr. Adnan M.Ag, menyampaikan, bahwa dalam peluncuran Desa wisata seni dan budaya Pasundan nanti, juga akan menyajikan berbagai kesenian, serta kuliner khas Sunda.

 

Bahkan, kata Adnan, juga akan ditampilkan, pencak silat, tari jaipong, reakbuhun sunda, sekaligus dhebus. Serta, akan diramaikan dengan nyanyian lagu khas Sunda, yang akan dilaksanakan pada Hari Raya Ketupat 7 Syawal setelah hari Raya Idul Fitri nanti.

 

“Untuk hidangan menu khas kuliner sendiri, terdiri dari kuliner khas Sunda, juga cemilan”, ungkap Adnan, Rabu (1/3/2023).

 

Pihaknya pun menegaskan, melalui kegiatan desa Wisata ini, pihaknya akan berupaya terus melestarikan kesenian, tradisi budaya sunda.

 

Tidak hanya itu, pihaknya juga akan terlibat aktif, dalam penyelenggaraan karnaval, yang mulitikultur.

 

“Olehnya, tujuan kedatangan kami ke Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo ini, adalah untuk kolaborasi, menyangkut keinginan menumbuhkan dan mengembangkan halal tourisme”, tegas Adnan.

 

Adnan pun berharap,  sebagai bagian dari warga Gorontalo, maka pihaknya juga ingin memberikan kontribusi yang nyata, agar daerah Gorontalo ini tumbuh akan lebih maju, sejahtera, dan makmur.

 

 

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Aryanto Husain menyatakan memberikan apresiasi dan dukungan, terhadap Warga paguyuban Pasundan yang ada di Provinsi Gorontalo.

 

Menurut Aryanto, kehadiran paguyuban sendiri merupakan warna dari negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Terlebih, daerah Gorontalo merupakan salah satu daerah lokus, dari pembelajaran tentang bagaimana berkehidupan Kebinekaaan Tunggal Ika.

 

“Tentunya, dengan kehadiran paguyuban di Gorontalo, maka dapat memperkokoh persatuan, sekaligus menjadi ciri pariwisata Gorontalo yang terbuka”, ujar Aryanto.

 

Tidak hanya itu, hal ini juga menunjukkan bahwa pariwisata Gorontalo adalah pariwisata terbuka, yang diharapkan bisa mendokrak nilai pariwisata, dengan menarik para pengunjung.

 

Aryanto pun menilai, jika konsep yang diusung oleh paguyuban Pasundan yang ada di Gorontalo ini, perlu mendapat dukungan oleh berbagai pihak, terutama dari pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten.

 

“Nah, dengan adanya inisiatif dari paguyuban Pasundan Gorontalo, yang akan mengusung konsep wisata berbasis religi sunda, maka akan menjadi sangat penting bagi daerah Gorontalo”, ucap Aryanto.

 

Aryanto berharap, dengan adanya komunitas ataupun paguyuban yang ada di Gorontalo, dapat bangkit membuat event-event kecil di antara komunitasnya, yang dimulai dari level desa ataupun bahkan sampai level kabupaten.

 

“Sehingga, dengan semakin banyak event di Gorontalo, maka semakin banyak destinasi yang menggaihrahkan pariwisata yang ada di Gorontalo”, pungkasnya.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60