READ.ID – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Aryanto Husain menghadiri rapat kerja daerah PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), dihotel Grand Q, Jumat (3/2/2023).
Kepada awak media, Aryanto Husain memberikan apresiasi, karena PHRI merupakan salah satu tulang punggung dalam mendorong geliat pariwisata.
Bagi Aryanto Husain, ada tiga pendekatan yang harus dilakukan untuk mengembangkan geliat Pariwisata di Gorontalo. Yaitu, tiga pendekatan yakni adaptif, inovatif, dan kolaborasi, maka PHRI telah mengisi ketiga pendekatan tersebut.
Yang artinya, hotel banyak melakukan inovasi, kemudian terus mendorong kolaborasi, baik sesama hotel maupun restoran. Serta, dengan pelaku wisata lainnya.
Menariknya, topik yang diusung dalam rakerda kali ini, yakni pengembangan sumber daya manusia. Sebab, SDM sendiri merupakan motor penggerak di dunia pariwisata yang dinilai sangat penting.
Aryanto Husain pun menilai, jika SDM nya sangat melayani kepada wisatawan, dan memiliki simpati dan empati, maka akan sangat baik bagi kita.
“Olehnya, saya menyambut gembira atas pengembangan SDM yang dilaksanakan oleh PHRI Gorontalo ini”, ungkap Aryanto Husain.
Aryanto pun menjelaskan, dari prespektif kebijakan, untuk membangun sektor pariwisata ini, tidak hanya dalam waktu jangka pendek. Namun, harus dalam jangka waktu menengah dan jangka panjang.
“Alasannya, sektor pariwisata tidak akan bergeliat, jika pendekatannya hanya dalam waktu jangka pendek, dan tidak akan kelihatan juga apabila terlalu panjang. Sehingga, dalam agenda seting, dipaparkan bagaimana pembangunan dalam waktu 20 tahun, 10 tahun, maupun 5 tahun”, ucap Aryanto Husain.
Disamping itu, untuk ukurannya adalah semakin banyak destinasi. Serta, semakin banyak event yang dibuat. Juga semakin banyak akomodasi dan restoran untuk mendukung hal tersebut.
Menurut Aryanto Husain, jika ketiga hal ini hadir di Provinsi Gorontalo, maka industri pariwisata akan menggeliat, dan memberikan kontribusi terhadap kondisi ekonomi maysarakat.
“Nantinya, kedepan akan digenjot bahwa sektor pariwisata sebagai sumber kehidupan ekonomi baru, seiring perkembangan wilayah, maka sektor-sektor yang lain akan mengalami diskrusi, maka menjadi peluang bagi industri pariwisata untuk bangkit, serta menimbulkan kesadaran masyarakat terhadap wisata”, pesan Aryanto Husain. (Rinto/Read)