banner 468x60

Dinkes Provinsi Gorontalo Apresiasi Percepatan Vaksinasi di Sekolah

READ.ID – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Gorontalo dr. Yana Yanti Suleman, mengapresiasi percepatan vaksinasi Covid-19, di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kabila, Kabupaten Bone Bolango.

Apresiasi ini diberikan, kata Yana, karena antusias para siswa untuk ikut kegiatan vaksinasi tersebut sangat tinggi. Bahkan, orang tua siswa yang belum menerima vaksin, juga turut divaksin saat mendampingi para siswa.

“Alhamdulillah, kegiatan percepatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bone Bolango, bagi siswa SMP, mendapat antusias yang cukup tinggi, serta mendapat dukungan dari orang tua siswa itu sendiri,” ungkap dr Yana, saat diwawancarai, Kamis (02/8/2021).

Dirinya menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi ini, dikarenakan adanya rencana sekolah untuk melakukan proses belajar tatap muka, ditengah kondisi pandemi Covid-19.

Hal ini pun berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, yaitu Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri.

“Dalam surat keputusan bersama tersebut, disebutkan bahwa salah satu ketentuan untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran tatap muka, adalah para siswa harus sudah mendapatkan vaksin, yang disetujui oleh orang tua,” jelas Yana.

Tidak hanya itu, imbuh Kepala Dinkes Provinsi Gorontalo, tenaga pendidik dan orang tua siswa, serta para Lansia pun harus sudah mendapatkan vaksin.

Dirinya pun tidak memungkiri, dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19, akan ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dirasakan oleh penerima vaksin.

Akan tetapi, hal itu merupakan respon tubuh yang kemungkinan bisa terjadi. Misalnya, penerima vaksin merasakan demam ataupun suhu tubuh panas, tergantung respon tubuh masing-masing.

“Olehnya, kami mengimbau, sebelum menerima vaksin, sebaiknya mengonsumsi makanan terlebih dahulu, kemudian langsung istirahat,” tegas Yana.

Dirinya berharap, bagi yang telah menerima vaksin, dan merasakan gejala maupun tidak, sebaiknya harus melaporkan kepada petugas kesehatan, untuk mendapatkan penanganan.

(Rinto/Read)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60