Diskominfotik Provinsi Gorontalo Konsultasikan Kebijakan ASO ke Kominfo RI

Kominfo

READ.ID – Dinas Kominfo dan Statistik (Diskominfotik) Pemprov Gorontalo mengonsultasikan kebijakan Analog Switch Off (ASO) ke Kementrian Kominfo RI. Kedatangan Kabid PIKP dan jajaran diterima Direktur Pengembangan Pita Lebar Marvels Situmorang di kantornya, Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Konsultasi ini dipandang penting mengingat distribusi Set Top Box (STB) sebagai alat digitalisasi siaran televisi di Gorontalo berjalan lambat. Berdasarkan data awal Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID), Provinsi Gorontalo mendapatkan jatah sekitar 55.000 STB gratis untuk warga miskin.

“Penerapan ASO sesuai regulasinya kan seharusnya sudah berlangsung sejak 2 November 2022 lalu. Gorontalo juga harusnya dapat distribusi STB dari Lembaga Penyiaran Swasta. Nah ini yang kami konsultasikan kira kira seperti apa kelanjutannya,” kata Kabid PIKP Diskomintiik Zakiya M. Baserewan.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Pengembangan Pita Lebar menjelaskan kondisi sebenarnya. Pihaknya bersama kementrian terkait sudah melakukan pemetaan calon warga miskin penerima di 341 kabupaten terdampak.

Jumlah penerima merujuk data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) tahun 2021. Dari sekitar 5,7 juta penerima STB, anggaran Kemkominfo yang disetujui hanya Satu Juta unit sisanya dibebankan kepada LPS.

“STB berasal dari penyelenggara multipleksing. Hitung hitungan kita kisaran rumah tangga miskin 341 kabupaten terdampak 173 tidak terdampak. Sasaran target 5,7 – 6 juta”.

“Pemerintah mengusulkan awalnya 3 juta (dibantu melalui APBN). DPR sudah setuju, Kementrian Keuangan hanya menyanggupi 1 juta. Dari 1 juta tahun kemarin sudah selesai kebetulan hanya didistribusi di kota besar seperti di Jabodetabek, Bandung dan sekitarnya sebagian, Semarang sebagian, Surabaya sebagian dan lainnya,” beber Marvels.

Marvels juga membeberkan data penerima STB untuk Provinsi Gorontalo sebesar 22.565 unit. Tersebar di lima kabupaten/kota kecuali Kabupaten Pohuwato.

Dua LPS yang bertanggungjawab untuk distribusi STB di Gorontalo yakni MNC dan Trans Corp. Data di Kemkominfo menunjukkan pendistribusian berjalan lambat baru sekitar puluhan hingga ratusan unit dari total 22.565 unit.

“Maunya kami semua kebutuhan STB dibantu pemerintah supaya ASO bisa selesai. Kami terbatas juga karena hanya satu juta unit yang disetujui,” sambungya.

Marvels menyebut kelanjutan dari penerapan ASO masih ditunda. Selain mempertimbangkan kondisi ekonomi, faktor sosial politik juga menjadi pertimbangan. Masyarakat masih bisa menggunakan siaran analog berbarengan dengan siaran digital.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version