READ.ID – BLITAR – Tiga layanan Inovasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar yang meliputi program Kang Jimbang, Abang Marko dan Abang Informal sebagai upaya untuk mengembangkan dan menata menejemen pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Menurut Kepala Disperindang Kabupaten Blitar, Tavip Wiyono mengatakan bahwa, branding Kang Jimbang (Tukang Uji Timbangan) ini menjadi sebuah maskot yang dimiliki Disperindag Kabupaten Blitar dalam kegiatan tera ulang. Dimana uji tera ini merupakan keharusan pedagang untuk mengkalibrasi alat Ukuran, Takaran,Timbangan, dan Perlengkapannya (UTTP) yang digunakan sesuai dengan standar baku pengukuran.
“Seperti diketahui uji timbang dulu kewenangan pusat yang sekarang dilimpahkan ke daerah,” tuturnya kepada read.id di kantornya, Selasa (12/10/2020).
Selanjutnya, kata Tavip, timbangan pedagang yang telah dilakukan kalibrasi ulang oleh Kang Timbang, diberikan sebuah stiker.
“Dengan demikian pembeli yang membeli barang di pedagang yang memiliki stiker dari Kang Timbang akan merasanya nyaman karena sudah pasti tidak akan kurang berat timbangannya,” jelasnya.
Kemudian, Abang Makro, jelas Tavip, bertujuan membangitkan motivasi berwirausaha di bidang marketing online. Juga membantu para pemuda Kabupaten Blitar untuk dapat menemukan ide-ide usaha dan merancang rencana usaha dalam produk industri kecil menengah (IKM) namun masih mengalami kesulitan dalam hal pemasaran.
Lainnya, kata Tavip, juga mencari generasi muda yang memiliki jiwa wirausaha dalam menjawab tantangan era globalisasi dan informasi.
“Saat ini kita memasuki era Revolusi Industri 4.0. Jadi, generasi muda ini harus kita persiapkan sebaik-baiknya. Di Blitar sendiri, perkembangan sungguh sangat luar biasa, ini terlihat dari generasi muda yang sudah tidak gagap lagi dengan teknologi, dan inilah yang kita tangkap, ketrampilan dari generasi muda ini kita tangkap melalui Abang Makro, sehingga potensi mereka akan terfasilitasi menjadi sebuah generasi yang memiliki jiwa entrepreneur,” paparnya.
Lalu, Program Abang Informal (Audisi Pengembangan Informal), menurutnya, program ini dilakukan untuk memaksimalkan pendapatan dan bagaimana cara memenejemen usaha pelaku UMKM agar tetap mendapat profit di masa pandemi seperti ini.
“Seperti baru-baru ini, melalui Webinar kita mendorong pelaku usaha mikro agar tetap bisa bertahan, kuat dan tangguh di masa pandemi Covid-19 dengan berkolaborasi bersama Diplomat Succes Chalange (DSC),” pungkas Tavip.
(Adv/kmf/didik)