READ.ID – Pelaksana tugas sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,Riset dan Teknologi, Tjitjik Srie Tjahjandari mengatakan, Humas Dikti harus adaptif terhadap perkembangan teknologi digital saat ini.
Hal tersebut disampaikan Tjitjik Srie Tjahjandarie pada Rapat Koordinasi Kehumasan PTN dan LLDIKTI, Kamis 11 Agustus 2022 di Auditorium Kemendikbudristek.
Tjitjik mengatakan saat ini tengah berupaya meningkatkan relevansi pendidikan tinggi melalui program MBKM sehingga insan humas dikti memiliki peran yang sangat strategis dalam mengkomunikasikan potensi perguruan tinggi kepada pemangku kepentingan yang menjalin kerja sama yang konkrit.
“Salah satu yang masih menjadi kendala dalam pelaksanaan MBKM adalah bagaimana menjalin mitra-mitra yang strategis dan terus berkolaborasi dalam menjalankan program-program MBKM, disinilah humas menjadi posisi penting yang tidak hanya menyampaikan informasi tetapi juga dapat mengajak mitra kita untuk masuk ke lingkungan kampus dan juga LLDIKTI,” Kata Tjitjik.
Ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh insan humas dikti dalam mengukur implementasi MBKM diantaranya adalah tidak terjebak dalam publikasi yang monoton. Insan humas harus mampu membangun citra dan semangat melalui informasi dan berita yang disampaikannya.
Saat ini menurut Tjitjik masih banyak berita positif yang belum terekspos. Misalnya program MBKM yang sebenarnya sudah dijalankan secara mandiri oleh Perguruan Tinggi tetapi tidak dipublikasikan dengan baik.
“Oleh karena itu, kami berharap peran humas yang mulai mengasah dari berbagai aspek, mulai dari prestasi mahasiswa, dosen hingga tenaga kependidikan. Harus diakui, di era saat ini banyak sekali publikasi terkait prestasi yang sering tertutupi oleh berita-berita negatif. Insan humas tidak boleh lelah dalam mencari celah serta strategi komunikasi yang tepat,” Jelas Tjitjik.
Tjitjik juga menambahkan, insan humas dikti harus mampu memprediksi dalam upaya preventif untuk mencegah terjadinya krisis komunikasi yang bisa membahayakan citra kelembagaan. Humas juga harus adaptif terhadap berbagai bentuk media baru.
Menurutnya, mahasiswa sebagai generasi digital memiliki tingkat adaptasi yang tinggi terhadap media komunikasi dan informasi. Sebagai pemangku kepentingan terbesar, kita harus bisa menyesuaikan dengan hal tersebut untuk menyerap informasi.
“Pentingnya seorang humas untuk memperbanyak komunikasi kekinian, karena tanpa adanya adaptasi dengan generasi milenial, berita – berita yang disajikan tidak akan mendapat perhatian oleh para pelajar,” tambah Tjitjik.
Tjitjik juga menekankan bahwa insan humas dikti juga memiliki peranan penting dalam publikasi hasil riset dan berbagai produk sains perguruan tinggi. Saat ini produk-produk tersebut belum terekspos secara berkala dan aktif. Sehingga humas diharapkan dapat mengemasnya dengan bahasa yang lebih dinamis dan populer agar menarik untuk masyarakat.