READ.ID – Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar serangkaian seminar nasional bertajuk “Transformasi Digital” untuk meningkatkan kompetensi Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) tentang pemanfaatan teknologi dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengatakan melalui seminar-seminar tersebut, LKP diharapkan dapat terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan mampu memanfaatkan teknologi, sehingga dapat mencapai standar industri.
“Maka untuk bisa menghasilkan lulusan yang cerdas digital, lembaga tempat belajar harus melek digital dahulu. Sangat penting transformasi digital mulai dorongan pada LKP sehingga diharapkan akan lahir inovasi-inovasi dari LKP agar semakin link and match dengan dunia kerja. Pemanfaatan teknologi juga mendukung semangat merdeka belajar bagi anak-anak kita untuk semakin leluasa memakai teknologi dalam pembelajaran,” ujarnya.
Wikan berharap setelah mengikuti seminar digital ini, pemahaman dan wawasan peserta tentang teknis, prosedur, dan mekanisme branding produk-produk LKP melalui platform digital yang efektif dan strategis dapat meningkat. Ia juga menyebut agar kegiatan semacam ini dapat menginspirasi dan memotivasi peserta seminar untuk mengimplementasikan informasi dan wawasan yang diperoleh untuk meningkatkan mutu layanan dan pencitraan LKP.
“LKP hendaknya menjadi satuan pendidikan yang inovatif, adaptif, dan berorientasi pada pengembangan keterampilan kerja untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi untuk bekerja pada dunia usaha dan dunia industri,” terangnya.
Direktur Kursus dan Pelatihan, Wartanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan transformasi digital dalam program-program yang ada demi merangkul perubahan zaman yang sangat erat dengan teknologi. Ia menyebut, dua program unggulan Direktorat Kursus dan Pelatihan, yaitu Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), saat ini telah menggunakan aplikasi yang membuat mekanisme program dan pengawasannya jauh lebih efisien dan transparan.
“Ini adalah contoh awal bagaimana kami juga beradaptasi dengan teknologi dan memanfaatkannya demi meningkatkan kualitas layanan kami kepada masyarakat karena sekarang ini dimulai dari ujung barat hingga ujung timur lembaga kursus harus memanfaatkan teknologi informasi untuk mengembangkan program-programnya,” jelasnya.
Seminar pertama dari lima seri seminar LKP mengangkat tema Memasarkan Program LKP Secara Strategis di Pasar Global. Pada tema tersebut, pakar dan praktisi pemasaran digital, Subiakto Priosoedarsono dan Erwin Panigoro, menjadi pembicara di hadapan dua ribu LKP di seluruh Indonesia. Keduanya memberikan pengetahuan bagaimana “branding” juga harus dilakukan LKP-LKP dan pemanfaatan potensi digital.
Setelah seminar pertama usai, seminar selanjutnya akan lebih banyak membahas sisi pemasaran atau “marketing” bagi LKP. Adapun tema-tema yang diangkat, yaitu Strategi Pengelolaan Pembelajaran dalam Jaringan, LKP Dalam Tata Kelola Cerdas Digital, serta Membangun Citra Lulusan LKP Melalui Sertifikasi Kompetensi sebagai Quality Assurance Berbasis Aplikasi.
“Melalui seminar ini saya berharap lembaga-lembaga kursus mendapatkan pengalaman dan wawasan untuk meningkatkan branding lembaganya, bisa memasarkan ke pasar global dan lulusan didikannya bisa memanfaatkan, bagaimana produk mereka bisa masuk ke pasar global,” harapnya.
Rangkaian acara seminar nasional tentang transformasi digital diadakan secara daring melalui aplikasi Zoom, dan dapat ditonton ulang oleh 16 ribu LKP di seluruh Indonesia melalui kanal YouTube KursusKita.
Rangkaian seminar transformasi digital ini didukung para organisasi mitra pengelola dan penyelenggara kursus dan pelatihan serta uji kompetensi, yaitu Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (PLKP), Himpunan Penyelenggara Kursus dan Pelatihan Indonesia (HIPKI), Himpunan Seluruh Penguji dan Pendidik Indonesia (HISPPI), dan Forum Lembaga Sertifikasi Kompetensi.