READ.ID,- Dalam kunjungan ke Provinsi Gorontalo pada Jumat (22/2/2019) terkait kegiatan kesiapan tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2019 yang dilaksanakan di Gedung Sumber Ria, Kota Gorontalo Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Jenderal (Purn) Wiranto, mengatakan bahwa di zaman pemerintahan Presiden Jokowi, sidang kabinet dilaksanakan sebanyak 3 kali dalam seminggu, berbeda dengan presiden lain yang hanya 5 kali dalam sebulan.
Wiranto menjelaskan, ada semangat kerja yang luar biasa, semangat memperhatikan rakyat kecil serta keberanian untuk keluar dari kotak untuk mendapatkan kemajuan dan hal itu terlihat melalui sidang-sidang kabinet yang dipimpin presiden Jokowi.
“ Setiap sidang bisa dua tiga materi. Jadi satu bulan bisa 24 kali sidang. Mengapa? Karena mendengarkan suara rakyat. Pemerintah Kabinet Kerja memperhatikan betul apa yang menjadi harapan rakyat,” jelas Wiranto.
Sidang yang kemudian diwujudkan dalam aksi kerja tersebut kemudian mendapatkan penilaian dari berbagai lembaga internasional dunia. Indonesia sebagai salah satu negara teraman ke sembilan di dunia, serta kepercayaan masyarakat kepada pemerintah berada pada nomor satu di dunia, bersama Swiss.
“Indonesia menjadi negara tujuan investasi nomor dua setelah Filipina. Ini yang bicara bukan Pak Wiranto, yang bicara lembaga internasional. Jadi kadang-kadang ini yang tidak disadari oleh bangsa kita sendiri, bahwa kita negara besar dan prestasi kita besar,” tegas Wiranto.
Dalam kesempatan itu Wiranto juga bicara tentang program pemerintah membangun Indonesia dari pinggiran. Konsep ini meski tidak populis tapi dijalankan pemerintah dengan alasan pemerataan pembangunan.
Membangun dari pinggiran berarti menyatukan urat nadi hubungan daerah dengan pusat lancar. Transportasi dan komunikasi lancar. Membangun dari pinggiran berarti pemerataan penduduk serta memperkuat perbatasan Indonesia dengan negara lain.****