READ.ID,- Di tengah riuh-rendah perpolitikan nasional yang kian mirip sinetron striping, Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menyempatkan diri sowan ke Sekretaris Jenderal Partai Gerindra sekaligus Ketua MPR RI, Ahmad Muzani. Pertemuan berlangsung di Gedung Nusantara III, Kompleks DPR-MPR RI, Rabu (16/4/2025). Lokasi yang sakral, katanya, untuk bicara nasib rakyat meski tak jarang jadi tempat barter kepentingan.
Dalam unggahan Instagram-nya yang tentu saja tak boleh dilewatkan oleh para pengabdi algoritma, Muzani tampak tulus sekaligus penuh harapan. Bukan cuma karena Gusnar datang membawa angin segar dari timur Indonesia, tapi juga karena Gorontalo disebut-sebut menyimpan “harta karun” yang belum digarap serius: bonggol jagung dan batok kelapa.
“Bonggol jagung bisa untuk pakan ternak, batok kelapa bisa jadi komoditi bernilai tambah,” ujar Muzani, seolah membisikkan rahasia industri yang selama ini mungkin cuma diketahui para peternak dan perajin arang.
Tak berhenti di situ, harapan itu ditarik lebih tinggi ke langit ambisi. Muzani menyampaikan doa khas politisi menjelang kontestasi: semoga Gorontalo menjadi provinsi maju, rakyatnya sejahtera, dan “makin tebal dompetnya.” Doa yang bisa multitafsir: entah dompet rakyat atau dompet elite politik lokal?
Pernyataan ini bisa dibaca sebagai restu terselubung, atau setidaknya kode keras bahwa Gusnar tak berjalan sendiri. Toh, dalam dunia politik, restu jauh lebih penting dari data, dan kedekatan lebih menentukan nasib dibanding program kerja.
Di akhir unggahan, Muzani tak lupa menyisipkan salam hormat untuk masyarakat Gorontalo penutup manis yang bisa dibaca sebagai sapaan hangat… atau isyarat bahwa panggung 2024 belum sepenuhnya ditutup.
Gusnar pun pulang dengan senyum, rakyat menunggu apakah janji jagung dan kelapa itu bisa berubah jadi lapangan kerja, bukan sekadar konten Instagram.******