READ.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara (Gorut) meminta pemerintah kabupaten untuk tetap menjaga stabilitas harga beras lokal.
Anggota DPRD Gorut Ridwan Riko Arbie menyampaikan bahwa salah satu yang menjadi sorotan pihknya sebagai lembaga perwakilan rakyat adalah harga beras lokal.
“Stabilitasnya seperti apa, ya mungkin harga-harga dari beras seperti tahun kemarin, seperti harga Rp9 ribu sampai dengan 10 ribu, dan bukan seperti sekarang yang malah terpuruk,” jelas Ridwan, Kamis (15/4/2021).
Menurut Sekretaris Komisi 2 DPRD Gorut itu, pihaknya prihatin dengan kondisi harga beras produksi lokal yang cenderung turun.
Dirinya mengatakan hal itu karena adanya beras-beras dari luar daerah yang masuk ke wilayah setempat.
“Tentunya ini butuh perhatian khusus dari pemerintah daerah utamanya dinas terkait. Kebutuhan dasar itu adalah sembako, termasuk itu salah satunya beras lokal,” terang Ridwan.
Ridwan mengungkapkan harga beras lokal Gorut di pasaran mengalami penurunan dari harga tahun sebelumnya yakni berkisar antara Rp9 ribu hingga Rp10 ribu.
“Kondisi itu sangat merugikan petani karena hasil panen tak sesuai dengan biaya produksi yang terbilang tinggi juga,” ucapnya.
Akibatnya, kata Ridwan, mereka (petani sawah) masih menahan beras untuk dilepas ke pasaran.
(Tutun/RL/Read)