DPRD Provinsi Gorontalo Siap Dikritik

DPRD Siap Dikritik
READ.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo menyatakan siap dikritik mahasiswa maupun masyaraka,t dalam hal memperjuangkan amanah rakyat.
banner 468x60

READ.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo menyatakan siap dikritik mahasiswa maupun masyarakat, dalam hal memperjuangkan amanah rakyat.

Hal itu disampaikan sejumlah anggota DPRD yang menjadi narasumber dalam dialog interaktif dengan tema “Radio dan wakil Rakyat” yang dilaksanakan Radio Suara Rakyat Hulontalo, bertempat di Kantor DPRD setempat, Selasa (11/2).


banner 468x60

Sejumlah anggota DPRD yang menjadi narasumber dalam dialog ini, yakni Thomas Mopili, Meyke Kamaru, Laode Haimudin, dan Espin Tulie.

Menurut Thomas, saran dan kritik sangatlah dibutuhkan, agar para wakil rakyat selalu sadar dan tidak lupa diri dalam melaksanakan tugasnya.

“Kalau tidak mau dikritik, jangan jadi anggota dewan. Saya sendiri biasanya kalau ada demo, ketika mereka hilang, saya telepon mereka, kok sudah ngga ada lagi, karena itu memang menjadi bahan untuk intropeksi diri. Kita selalu terima kritikan dan saran masyarakat,” ungkap Thomas Mopili.

Hal yang sama juga disampaikan Meyke Kamaru. Menurutnya, kritikan dan saran masyarakat harus diterima, karena itu sudah menjadi kewajiban bagi seorang wakil rakyat. Sebab, Kritikan itu tidak lain demi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami tetap harus dengar apa pun masukan yang ada. Kita dengar apa kritikan dan masukan masyarakat. Kemudian aspirasi itu kita harus tindaklanjuti,” ujar Meyke.

Sementara Espin Tulie menyampaikan, ia sendiri sering mendegarkan kritikan dan masukan masyarakat melalui siaran radio. Namun, diharapkan kritikan itu harus bersifat membangun.

“Kami tetap harus dengar apa pun masukan yang ada. Pejabat harus mendengarkan suara rakyat untuk kepentingan umum,” kata Espin.

Di tempat yang sama, Laode Haimudin menyatakan, bahwa kritik merupakan bentuk evaluasi diri, ia menerima kritik dan saran masyarakat dengan senang hati.

“Kritikan itu bagian dari perbaikan diri saya. Walaupun kadang pikiran kacau, hati harus tetap tenang. Jadi, Menjadi politisi memang harus ikhlas menerima kritik,” pungka Laode Haimudin. (Adv/Aden/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90