DPRD Provinsi Temukan Minimnya Tenaga Medis di RS Toto Kabila

banner 468x60

READ.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo menemukan minimnya tenaga medis di rumah sakit (RS) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango. Kurangnya tenaga medis itu ditemukan setelah DPRD daerah pemilihan (Dapil) II melakukan reses atau kunjungan kerja bersama Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo di Rumah Sakit Toto Kabila, Selasa (10/3).

Ketua Tim Reses, Yeyen Sadiki menyampaikan, RS Toto yang berada di Bone Bolango kekurangannya pada tenaga medis seperti dokter spesialis menjadi penghambat pelayanan kesehatan. Selain itu, sejumlah puskesmas di Bone Bolango juga kurangnya fasilitas seperti tidak ada ambulance.


banner 468x60

Kata Yeyen, kekurangan dokter dan fasilitas ini bisa saja menjadi salah satu faktor penyebab peningkatan kematian ibu dan bayi. Berdasarkan keterangan dari pihak rumah sakit setempat, peningkatan kematian ibu dan bayi disebabkan oleh berbagai faktor.

Menurutnya, Kalau peningkatan kematian bayi, tidak semua karena faktor pelayanan yang kurang memadai. pihaknya menerima laporan, asupan gizi yang tidak berimbang dan tidak adanya persiapan kehamilan menjadi salah satu faktor kematian,” tuturnya

“Tahun 2019 sebanyak delapan ibu yang meninggal di rumah sakit. Itu, tidak semua di Rumah Sakit (RS) Toto Kabila, tetapi tersebar di beberapa RS yang ada. Penyebabnya, pelayanan yang kurang karena faktor tidak adanya tenaga medis,” ujar Yeyen.

Hal yang sama disampaikan anggota DPRD Provinsi, Faisal Hulukati yang juga turut dalam Reses. Menurutnya, kekurangan tenaga dokter menjadi penghambat pelayanan kesehatan.

“Dokter sebagian besar di Kabupaten Bone Bolango berasal RS Aloe Saboe.
Kalau di RS Aloe Saboe ada jam kerja, tidak bisa ia bekerja di RS Toto Kabila,” ungkap Faisal.

Di RS Toto Kabila, faktor penghambat untuk mendatangkan dokter, salah satunya adalah biaya intensif yang kurang. Besaran intensif sebesar 3 juta rupiah, sedangkan di wilayah lain, misalnya di Kabupaten Pohuwato intensifnya sebesar 10 juta rupiah.

“Pelayanan kesehatan di Bone Bolango sudah bagus, yakni 1×24 Jam. Namun, banyak dokter yang tidak berada di tempat,” katanya.

Ia menambahkan, segala keluhan yang disampaikan, baik dari RS maupun puskesmas di Kabupaten Bone Bolango, secepatnya pihaknya akan segara menindaklanjuti hal tersebut.

“Tidak ada memang yang dapat mengetahui kematian. Paling tidak dengan perbaikan pelayanan kesehatan, hal-hal yang tidak kita inginkan bersama tidak mudah terjadi,” pungkas Faisal Hulukati. (Aden/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90