READ.ID – Eduart Wolok mengungkapkan melalui program Smart City, Kota Gorontalo telah banyak mengalami perubahan.
Hal itu disampaikan Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Eduart Wolok, pada Webinar Menuju Smart City: Regulasi, Tantangan dan Inovasi.
Webinar tersebut diselenggarakan oleh Climate Institute, yang didukung Friedrich Nauman Foundation, Kementrian Hukum dan HAM, Pusat Inovasi UNG dan Dinas Kominfo Kota Gorontalo.
“Dengan pendekatan Smart City, Kota Gorontalo telah berubah. Sekiranya dalam 10 tahun ke depan, Kota Gorontalo harus melakukan rekonversi yang ditandai dengan transisi ekonomi dari industri ke teknologi,” beber Eduart, Sabtu (26/02/2021).
Kemudian, lanjutnya, peningkatan aktivitas pariwisata dan budaya ditandai dengan mulai bergairahnya herritage tourism dan pelabuhan dagang yang akan menjadi pusat aktif perdagangan di kawasan Teluk Tomini.
Eduart mengatakan perencanaan kota harus menggunakan metode yang dinamis, tidak bisa lagi menggunakan metode perencanaan yang selama ini digunakan, dalam artian masih dalam konteks metode yang tidak komprehensif.
“Sebagaimana keterlibatan stakeholder, penguatan tata kelola, evaluasi performance organisasi harus bisa kita jalankan”, ungkap Eduart.
Dalam Webinar itu juga menghadirkan pemateri Wali Kota Gorontalo Marten Taha, dan Direktur Climate Institute Putri Kobandaha.
(SAS/RL/Read)