Eduart Wolok: Kesarjanaan yang Sepenuhnya adalah Kembali Pada Rakyat

Eduart Wolok

READ.ID – Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Eduart Wolok menyampaikan kesarjanaan yang sepenuhnya setelah menimba ilmu dalam dunia akademik adalah kembali kepada rakyat.

Mengingat setiap insan mahasiswa yang telah berhasil lulus dari kampus, ada harapan besar kepadanya agar bisa menjadi cahaya untuk menerangi lingkungannya.

Selain itu, diharapkan pula bisa menjadi pengayom dan pondorong stabilitas sosial budaya dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Wisudawan mesti faham betul bahwa tanggung jawab kesarjanaan yang sepenuhnya adalah kembali kepada rakyat,” jelas Eduart saat memberikan sambutan dalam acara wisuda yang digelar UNG, Sabtu (26/09/2020).

Prosesi wisuda periode September 2020 yang dilaksanakan UNG di masa pandemi COVID-19 ini berbeda dengan sebelumnya.

Kali ini, UNG menerapkan wisuda dengan model drive thru dalam proses pengukuhan para wisudawan.

Dalam sistem wisuda drive thru, Rektor akan mengukuhkan sebanyak 1473 wisudawan yang dilakukan dalam 5 tahap. Setiap tahapan, dilakukan untuk 300 wisudawan saja.

Saat prosesi wisuda, para wisudawan harus antri menggunakan kendaraan, baik itu mobil, motor, bentor, sepeda, atau kenderaan lainya.

Kemudian, ketika penyerahan ijazah maupun proses pemindahan talikuncir, wisudawan harus turun dari kendaraan dan naik ke panggung dengan didampingi orang tua atau pendamping lainya maksimal dua orang.

Setelah melalui prosesi tersebut, wisudawan naik lagi ke kendaraan untuk kemudian pergi meninggalkan lokasi.

Menurut Rektor Eduart Wolok, di masa pandemi ini sempat mucul pro dan kontra terkait dengan pelaksanaan wisuda.

Mengingat dengan keadaan di tengah pandemi saat ini, tidak dimungkinkan karena akan ada pengumpulan masa sebanyak dalam jumlah yang banyak.

“Di sisi lain, saat UNG melakukan survey kecil-kecilan, para wisudawan tberharap diwisuda dengan memiliki kenangan terbesar dalam hidupnya seperti menerima ijazah dan dokumentasi yang representatif,” ungkap Rektor.

Dari survey yang dilakukan, kata Rektor, UNG mencoba melihat kondisi maupun situasi, hingga akhirnya sistem drive thru dipilih sebagai model pelaksanaannya.

Dengan begitu, seluruh wisudawan bisa dikukuhkan secara langsung oleh Rektor. Kemudian, setelah itu bisa langsung kembali ke rumah masing-masing tanpa ada kerumunan massa.

“Sehingga semua kepentingan bisa terakomodir dalam model wisuda ini,” tandas Rektor.

(Adv/RL/Read)

 

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version