READ.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia pada 2021 tumbuh sebesar 3,69 persen, lebih tinggi dibanding capaian 2020 yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen.
Kepala BPS, Margo Yuwono, mengungkapkan pihaknya juga mencatat nilai perekonomian Indonesia 2021 yang diukur berdasarkan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp16.970,8 triliun, dan PDB perkapita mencapai Rp62,2 juta atau US$4.349,5.
“Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 10,46 persen,” kata Margo saat konferensi pers virtual Senin (7/2/2022).
Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi, dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 24,04 persen. Ekonomi Indonesia triwulan IV-2021 terhadap triwulan IV-2020 juga mengalami pertumbuhan sebesar 5,02 persen (year on year/y-on-y)
Sedangkan dari sisi produksi, lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,16 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 29,83 persen.
Ekonomi Indonesia triwulan IV-2021 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 1,06 persen (quarter to quarter/q-to-q). Dari sisi produksi, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 22,20 persen.
Lebih lanjut lagi, Margo menuturkan dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 33,00 persen.
Struktur ekonomi Indonesia, katanya, secara spasial pada 2021 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa, yang memberikan kontribusi ekonomi sebesar 57,89 persen dan kinerja ekonomi yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,66 persen.
“Sumber pertumbuhan ekonomi terbesar pada triwulan IV-2021 adalah industri pengolahan dari sisi lapangan usaha serta konsumsi rumah tangga dari sisi pengeluaran,” pungkas Margo Yuwono