READ.ID – Pemerintah Provinsi Gorontalo adalah salah satu pemerintahan daerah yang telah melakukan enam langkah konkret dalam penanganan inflasi. Hal ini sebagaimana penilaian yang disampaikan oleh Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Irjen Kemendagri) Tomsi Tohir, saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, yang berlangsung secara virtual zoom meeting, pada Senin (25/3/2024).
“Terdapat 14 jumlah daerah yang telah melakukan upaya-upaya maksimal dalam penanganan Inflasi. Serta ada 214 daerah yang belum sama sekali melakukan upaya dalam menangani persoalan inflasi di daerahnya, untuk kepala-kepala daerah hal ini mohon menjadi perhatian,” pintanya.
Diketahui, enam upaya konkret yang harus dilakukan Pemda dan menjadi penilaian Kemendagri adalah pelaksanaan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan kerja sama dengan daerah penghasil komoditi. Ada juga gerakan menanam, merealisasikan Bantuan Tidak Terduga (BTT), serta dukungan transportasi dari APBD.
Di tempat yang sama, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Handoyo Sugiharto membenarkan hal tersebut. Menurutnya, hal ini berhasil dilakukan karena sejak Januari hingga Maret 2024 Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya telah melakukan berbagai intervensi konkret dalam mengendalikan inflasi.
“Intervensi paling konkret yang sudah kita lakukan sejak Februari kemarin adalah pemberian subsidi beras. Selain itu, semua langkah-langkah ini selalu kita laporkan melalui inspektorat pada aplikasi yang disediakan Kemendagri. Sehingga, lima kabupaten dan satu kota, semuanya tidak ada yang masuk 214 daerah yang diberikan atensi tadi,” jelas Handoyo.
Handoyo juga membeberkan beberapa upaya lainnya yang telah dilakukan Pemprov tersebut, di antaranya pelaksanaan pasar murah, operasi pasar, Gerakan Pangan Murah (GPM), dan penyaluran beras SPHP. Selain itu, terdapat juga upaya menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi serta komunikasi efektif.
“Pasar murah sepanjang Maret ini sudah kita laksanakan sebanyak tiga kali, kemudian operasi pasar 22 kali dan GPM itu di provinsi sudah 12 kali. Selanjutnya, beras SPHP yang sudah disalurkan dari GBB Talumolo sudah sebanyak 1.410.777,05 Kg, sementara dari GSP Bongo Nol 235.315 Kg, serta GSP Marisa Selatan 218.642 Kg,” imbuhnya.
Harapannya berbagai intervensi yang telah dilakukan selama tiga bulan berturut-turut ini dapat membuahkan hasil pada April 2024 mendatang dengan turunnya angka inflasi Year on Year (YoY) Gorontalo, yang masih berada di atas rata-rata inflasi nasional.
Rakor yang berlangsung secara virtual tersebut dihadiri langsung oleh Penjagub Ismail Pakaya, Sekdaprov Sofian Ibrahim, Kepala BULOG Gorontalo Munafri Samsudin, serta Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Risjon Sunge. Terdapat juga Kadis Kominfotik Rifli Katili serta Kadis Pertanian Muljadi D Mario.