READ.ID – Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Gorontalo Erwin Ismail mengatakan kebijakan pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bukanlah solusi.
“Kami partai Demokrat Provinsi Gorontalo dengan tegas menolak kebijakan pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi, ditengah kondisi ekonomi rakyat yang sedang susah,” tegas Erwin Ismail yang juga anggota DPRD Provinsi Gorontalo.
Menurutnya, pemerintah harusnya telebih dahulu melakukan kajian mendalam dampak dari menaikan harga BBM, terutama dampak ekonomi kepada masyarakat menengah kebawah.
Sejauh ini, menurut Erwin harga pangan sudah melambung tinggi, masyarakat baru saja berupaya bangkit dari pemulihan ekonomi pasca Pandemi COVID-19.
“Kalau begini jadinya, pemerintah sudah tidak peduli lagi dengan kondisi kesusahan rakat saat ini,” tegas Erwin Ismail.
Ia menambahkan, fakta menarik yang harusnya pemerintah sikapi adalah, Ombudsman RI merekomendasikan agar kebijakan menaikan harga BBM bersubsidi saat ini tidaklah tepat.
“Kami dari Demokrat sudah menyampaikan aspirasi dari masyarakat yang menolak usulan menaikan harga BBM, tapi sekali lagi suara rakyat, sudah tidak didengar lagi oleh pemerintah,” tutup Erwin.
Mulai hari ini harga BBM subsidi naik, Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu pukul 14.30 WIB, kata Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Menteri Arifin dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, mengatakan pemerintah juga menyesuaikan harga BBM subsidi untuk solar dari Rp5.150 rupiah per liter menjadi Rp6.800 per liter.
Kemudian, untuk BBM non-subsidi, pemerintah pemerintah menyesuaikan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
“Ini berlaku satu jam sejak saat diumumkannya penyesuaian harga ini jadi akan berlaku pukul 14.30 WIB,” kata Arifin.