READ.ID – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo Fadli Hasan berharap limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) yang berasal dari medis dapat dikelola dengan baik.
Hal ini disampaikannya usai rapat bersama Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Gorontalo, Senin (8/1/20201)
Menurutnya, pemeriksaan kesehatan terutama pada trasing dan testing terhadap pasien Covid-19 saat ini semakin meningkat, sehingga akan berdampak pada masalah lingkungan.
“Ditengah kondisi pandemi Covid-19 seperti ini, tentu limbah B3 yang ada di wilayah Provinsi Gorontalo bertambah, seperti jarum suntik yang digunakan,” terangnya.
Terlebih lagi, kata Fadli Hasan, dengan adanya vaksinasi yang dilakukan turut menambah jumlah limbah B3.
Pasalnya, bila dihitung jumlah warga yang akan melakukan vaksinasi dan dikalikan dengan jumlah jarum suntik, ada banyak limbah B3 yang dihasilkan.
“Olehnya, kami berharap agar Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Gorontalo memiliki strategi dalam mengelola limbah B3. Misalnya, menambah insenerator dalam penanganan limbah medis tersebut,” ungkap Fadli.
Disisi lain, Politisi PAN ini juga menyoroti masih kurangnya jumlah personil polisi hutan untuk menjaga hutan yang cukup luas.
“Tentunya penambahan kekuatan polisi hutan memang diperlukan guna menjaga wilayah hutan Gorontalo yang besar,” tutupnya.
(Rinto/Read)
