READ.ID– Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah menegaskan, kesukseksan Pemerintah mengembangkan dan membina Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terutama di tengah masa wabah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sepert saat ini tergantung tiga cara pandang, yakni cara pandang ideologis, kebijakan dan advokasi.
“Ada beberapa perspektif atau cara pandang tentang perekonomian Indonesia, apabila ingin memajukan UMKM sebagai sektor yang bertahan saat pandemi Covid-19. Cara pandang ini yang harus dimatangkan, dilakukan pemerintah atau partai politik yang peduli UMKM,” jelas Fahri dalam keterangan dia, Minggu (20/12).
Itu disampaikan Fahri saat menjadi Keynote Speaker YES Preneur webseries chapter III ‘UMKM Penopang Ekonomi Kerakyatan Indonesia’ yang diselenggarakan Bidang UMKM dan Ekonomi Keluarga partai Gelora Indonesia dengan tema YES-Yakin Enterprenur Sukses akan Menjadi motor penggerak UMKM Gelora di Jakarta, Sabtu (19/12).
Menurut Fahri, cara pandang ideologis dimana ekonomi Indonesia berdasarkan Pancasila sehingga mempunyai ideologi tersendiri, berbeda dengan ekonomi kapitalis, neoliberal atau madzab ekonomi lainnya.
“Seperi kata Bung Hatta (Prokamator Muhammad Hatta, red) mendayung di antara 2 karang yang intinya suatu perspektif ekonomi berdasarkan Pancasila,” kata dia.
Kemudian cara pandang kebijakan, dimana perspektif ini harus dikaji secara macam terhadap semua kebijakan pemerintah yang pro pada UMKM. “Jadi sebuah partai yang peduli UMK harus juga sebuah partai harus punya policy perspektif untuk paham dengan tujuan dan posisinya.”
Terkait kebijakan advokasi, kata Fahri, pendekatan dan pembinaan secara bersama, ideologinya adalah semangat gotong royong dan professionalism dalam mengembangkan UMKM lebih maju lagi. “Kalau cara pandang ini perlu dikupas lagi, perlu coaching klinik tersendiri dengan waktu khusus satu narasumber sehingga ada pendekatan dan pembinaan bersama, karena intinya ideologi kita jika disederhanakan adalah Gotong Royong, suatu profesionalisme collective.,” tegas Fahri.
Ketua DPW Gelora Lampung, Samsani Sudrajat mengatakan, kendala utama Pengembangan dan pembinaan UMKM lebih maju lagi adalah masih berkutat pada masalah klasik, yakni permodalan dan pasar. “Kendala yang harus dipecahkan bersama yaitu pasar dan modal sehingga untuk membina pelaku UMKM, kita harus massifkan jejaring,” kata Samsani.
Sebaliknya, Ketua DPW Gelora Jawa Timur, Muhammad Sirot berpendapat, sejarah telah membuktikan UMKM memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mampu menahan laju krisis ekonomi.
Untuk itu, diperlukan strategi- strategi yang sesuai dengan kondisi masyarakat, seperti memperbanyak UMKM berbasis digital, bimbingan dan pelatihan karena permasalahan UMKM bukanlahdari produk tapi kemampuan dalam bidang pemasaran, management dan lalin-lain.
Pengamat kebijakan Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat memprediksi pandemi Covid-19 akan berakhir pada Oktober 2021 dan roda ekonomi akan mulai berjalan sebagaimana biasanya sebelum ada pandemi.
“Ekonomi mulai kembali dan biasa pada saat pandemi berakhir. Tapi berdasarkan sejarah ada ketimpangan ekonomi, social yang sangat tinggi dan perlu diantisipasi mengenai masa depan UMMK Indonesia, terutama antisipasi Pemerintah untuk perbaikan sisi permintaan,” demikian Achmad Nur Hidayat.