Felni Ruiba, Karyawan Perempuan Pertama PGP yang Menjadi Operator Alat Berat

READ.ID – Felni Ruiba (28), merasa bangga bisa bergabung menjadi karyawan Pani Gold Project (PGP), serta merupakan operator excavator perempuan pertama yang diterima dan bekerja di perusahaan pertambangan emas yang berada di Kabupaten Pohuwato itu.

Sebelumnya, Felni merupkan mahasiswa yang menyelesaikan studinya di jurusan Sosiologi di Universitas Negeri Gorontalo tahun 2018, dan sempat bekerja sebagai tenaga administrasi di Bulog dan Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Pohuwato pada tahun 2018-2022.

Tidak cukup sampai disitu, Kemudian dirinya sempat merantau ke Surabaya, Jawa Timur, dan memperbaiki Bahasa Inggrisnya dengan ikut pelatihan di Kampung Inggris di Pare, Kediri.

“Sepertinya belajar di sana menarik, makanya saya ikut tinggal di Kampung Inggris meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris saya,”ungkapnya

Selanjutnya, Felni Ruiba menyampaikan, dirinya sempat dianggap kurang waras karena seringkali menirukan pergerakan excavator dengan tangannya saat sedang memasak di dapur. Dan akihirnya memutuskan kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Pohuwato tepatanya di Kecamatan Buntulia untuk mendalami minatnya menjadi seorang operator alat berat.

Yang kemudian, Felni mengikuti pelatihan alat berat excavator dan sekaligus magang selama Tiga Bulan disalah satu tempat kursus di Makassar, Sulawesi Selatan. Kemudian, dirinya terjun mengoperasikan alat berat tersebut di area pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Pohuwato dari Januari sampai April 2024.

“Alhamdulillah, saya sekarang sudah menjadi bagian dari Pani Gold Project. Saya menjadi operator excavator perempuan yang pertama di sini. Saya bangga sekali karenatidak mudah untuk sampai pada tahap ini,”Tuturnya

Selanjutnya, dijelaskan Felni, terkait proses rekrutmen yang panjang dan persyaratan dari perusahaan yang terkesan ketat, dirinya menyadari bahwa industri tambang itu harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang tidak bisa ditawar.

Dia pun mengaku, dengan pendidikannya yang mencapai jenjang sarjana, pihak HRD sempat menanyakan apakah dirinya tertarik untuk switch atau pindah menjadi tenaga administrasi. Namun, karena passionnya yang tinggi untuk menjadi operator excavator, dia menolak tawaran tersebut.

“Saya menjadi paham bahwa karyawan di industri tambang harus memenuhi kualifikasi tertentu karena industri tambang mengutamakan keselamatan. Itulah salah satu alasan kenapa saya ingin menjadi bagian dari PGP yang memiliki izin dan mengutamakan keselamatan karyawan,”imbuhnya

Lebih jauh, Felni berharap, dengan apa yang telah dilaluinya, masyarakat Bumi Panua dan Pemerintah Kaabupaten (Pemkab) Pohuwato mendukung penuh investasi PGP, mengingat nanti hasil dari investasi ini sebagian akan kembali kemasyarakat dan bisa bermanfaat bagi mereka melalui pajak, royalti dan bagi hasil.

“Pesan saya untuk generasi muda di Pohuwato agar tetap semangat dan siap meningkatkan keterampilan dan kompetensi mereka,”pungkasnya

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version