READ.ID – Sebanyak 12 peserta yang ikut dalam festival film pendek serta 6 tim dari kabupaten/kota se Provinsi Gorontalo yang ikut dalam lomba Lihuta lo Rabana bersaing untuk memperebutkan sejumlah hadiah dalam rangka memeriahkan HUT Provinsi Gorontalo ke -19.
Lomba ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Provinsi Gorontalo bekerjasama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulutenggo, di rumah dinas gubernur, Selasa (3/12/2019).
Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo, Sukril Gobel dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut mengatakan lihuta lo rabana adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian dalam pelestarian budaya Gorontalo.
“Ada begitu banyak kegiatan kebudayaan yang perlu dilestarikan kembali dalam rangka mengikuti amanat Undang Undang No 05 tentang pemajuan kebudayaan, seperti penampilan masyarakat saat ini, tanggomo, tujai, musikalisasi puisi, paiya lo hungo lo poli dan penampilan budaya lainnya”, jelas Sukril.
Perhatian yang diberikan kepada kemajuan budaya lokal kata Sukril sebenarnya tidak hanya semata-mata untuk memajukan budaya itu sendiri. Semua pihak harus pula mempertimbangkan efek globalisasi yang begitu mudah menembus batas-batas wilayah, sehingga menjadikan budaya itu menjadi satu warna.
“Saya berharap seluruh stakeholder dan pemerintah daerah kabupaten/kota dapat bersinergi membangun dan menghidupkan kembali tradisi Gorontalo agar tidak punah ditelan masa, serta memberikan perhatian lebih bagi kemajuan dibidang budaya Gorontalo secara menyeluruh’, kata Sukril Gobel berharap.
Ketua panitia pelaksana Kabid Kebudayaan Dikbudpora Mely Mohamad menjelaskan, pelaksanaan kegiatan ini selain memperingati HUT Provinsi Gorontalo, juga untuk mensosialisasikan dan melestarikan nilai-nilai budaya dan adat tradisi daerah.
Untuk lomba Lihuta lo Rabana dimenangkan Kelompok Manuli dari Bone Bolango. Lalu diikuti oleh kelompok Remaja Peduli Palestina dari Kota Gorontalo dan kelompok Tapa Bulango dari Kabupaten Bone Bolango.
Sementara untuk festival film pendek, ada enam kategori yang diperebutkan oleh 12 peserta yang mengikuti festival tersebut. Untuk kategori Film fiksi terbaik dengan judul “Lampau”, diraih oleh Diksi Ilkom 2019. Untuk kategori film dokumenter terbaik diraih Lipu’u Hulonthalo yang diproduksi oleh HAKI Production.
Kategori sutradara terbaik dimenangkan oleh Sahrul Malie dan Putra mayapada dari SMK 1 Kota Gorontalo, kategori skenario/narasi terbaik dimenangkan oleh SMA 2 Limboto dengan judul naskah “Terkaan”.
Sementara untuk kategori artistik terbaik diraih SMA 1 Limboto dengan judul film “Belum Kenal” dan kategori Favorit diraih oleh Putra mayapada dari SMK 1 Kota Gorontalo.
Lomba ini diikuti oleh perwakilan MKKS, SMA DAN SMK serta dari komunitas budaya Gorontalo. (Adv)