READ.ID – Forum anak Kabupaten Gorontalo sudah mulai bertekad merancang berbagai upaya strategis selamatkan danau limboto.
Langkah ini sementara dirancang oleh Forum anak dalam kegiatan konferensi forum anak 2P (pelopor dan pelapor) peduli danau limboto, Selasa (22/11/2022)bertempat di resto pentadio resort kawasan danau limboto.
Kepala bappeda Drs. Cokro Katili kegiatan ini sangat penting karena melestarikan lingkungan itu dilakukan sejak anak-anak sekolah. Kata cokro,pelestarian danau limboto berkaitan sisi fisik sudah dilakukan, tetapi ini belum cukup.
“Bagaimana kesadaran kita sendiri, persepsi kita tentang danau itu bukan sekedar dipublikasi tapi bagaimana kita lestarikan,”imbuh Cokro.
Sehingga itu, hari ini kita bercerita dan bertukar pikiran, pengalaman bagaimana danau ini tetap lestari sebagai icon daerah termasuk sebagai penyangga ekonomi masyarakat pesisir danau.
Ketua TP-PKK Kabupaten Gorontalo menjadi narasumber pada kegiatan konferensi forum anak 2P (Pelopor dan Pelapor) peduli danau limboto di Pentadio Resort.
“Anak-anak menjadi pelopor dan pelopor bahkan orang tua untuk kolaboratif dalam kegiatan -kegiatan melestarikan danau limboto,”pungkas Cokro.
Sebelumnya Ketua forum anak Kabupaten Gorontalo, Cahyo R Suleman dalam laporannya mengatakan, tujuan perayaan konferensi forum anak peduli danau limboto adalah menciptakan ruang partisipasi anak baik menyuarakan pendapat, ruang lingkup bermain,sosial dan berkreasi.
“Kita anak anak punya tekad menyemarakan peduli danau limboto,” ujar Cahyo.
peserta konferensi Kata Cahyo, sebanyak 150 anak yang terdiri SMP/SMA sederajat dan anak -anak pesisir danau Limboto.
Kepala Bapelitbang Kabupaten Gorontalo Mewakili Bupati Gorontalo, membuka konferensi forum anak 2P (Pelopor dan Pelapor) peduli danau limboto
“Menyelamatkan danau limboto harus dilakukan bersama. Bukan hanya pemerintah pusat, pemerintah daerah namun kami pun sebagai pelopor dan pelapor sementara memikirkan dan mulai menggodok upaya pelestarian danau limboto,”beber Cahyo.
Seperti diketahui, kegiatan ini pun menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Guru besar UNG Prof. Fory Armin Naway, kepala dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kabupaten Gorontalo Femywati Umar.