READ.ID – Ketua tim penggerak PKK Kabupaten Gorontalo, Dr Fory Naway didaulat menjadi narasumber pada pertemuan konvergensi lintas sektor dan lintas program. Kegiatan dalam rangka percepatan penurunan angka kematian ibu hamil (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) dan stunting, di Hotel Ibbis Kota Manado, Rabu ( 16/06/2021).
Bunda PAUD kabupaten Gorontalo itu memaparkan peran PKK dalam penurunan angka kematian ibu hamil dan anak dan stunting yang telah dituangkan pada 10 program PKK terintegrasi.
Prioritas program PKK dalam bidang kesehatan, kata Fory, antara lain memantapkan keluarga sadar gizi yakni dalam upaya menurunkan prevalensi anak balita kurang gizi.
“Salah satunya, adalah gizi seimbang pada ibu hamil, menyusui dan balita,” ujarnya.
Selain itu penyediaan makanan gizi tambahan pada anak usia sekolah yakni upaya penambahan kalori, protein, Karbohidrat,lemak, vitamin, dan mineral air di setiap sekolah
Lanjutnya, membudayakan lima imunisasi lengkap dan rutin untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, meningkatkan pasangan usia subur tentang pemakaian alat kontrasepsi, meningkatkan penyuluhan penyakit menular dan tidak menular, serta meningkatkan tanam dan pelihara pohon dalam upaya kelestarian lingkungan dalam rangka mengurangi penebalan panas global.
PKK dalam peran kesehatan, tentunya bertujuan mendorong swadaya masyarakat dalam upaya penurunan AKI dan AKB serta angka kematian balita melalui Gerakan sayang ibu, maupun mensosialisasikan donor darah.
“Lima imunisasi lengkap dan imunisasi rutin dilakukan di tingkat desa. Mudah-mudahan program ini dapat mendukung pemerintah kabupaten dalam menekan kasus kematian ibu hamil dan bayi serta stunting,” harap istri Bupati Gorontalo itu.
Stunting di Kabupaten Gorontalo terus menurun dari tahun ke tahun. Tahun ini, di angka 9,2 persen yang sebelumnya mencapai 12,08 persen.
Sementara angka kematian ibu hamil mencapai 20 orang dan kematian bayi ada 66 orang pada tahun 2020. Namun hingga bulan Juni 2021, kematian ibu hamil hanya satu orang, sedangkan angka kematian bayi tercatat 12 orang.
(WM/Read/Kominfo)