Gelar Diskusi Publik, PWNU Provinsi Gorontalo Bahas Persoalan Pencegahan Kekerasan Seksual Hingga Sikap Politik Jelang Pilkada

Kasus Pelecehan Seksual dan Suasana Politik

READ.ID – Menyikapi berbagai persoalan yang muncul di masyarakat, terutama soal kasus pelecehan seksual dan suasana politik, maka Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi Gorontalo melaksanakan diskusi publik dan jumpa pers, yakni membaca khidmah Insklusif NU, Jumat (17/5/2024).

Saat diwawancarai, Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU Provinsi Gorontalo KH Abdullah Aniq Nawawi menyampaikan, bahwa sikap NU sangat mendukung dalam pencegahan kekerasan seksual di Provinsi Gorontalo.


banner 468x60

Yaitu, pada level mitigasi dan pencegahan, pihak NU sendiri akan melakukan sosialisasi regulasi terkait UU Nomor 12 dan Permendikbud.

Selain itu, kata kiayi yang akrab disapa Gus Aniq ini, yang paling penting adalah hasil musyawarah PBNU tahun 2019. Yakni, hasil munas yang begitu ketat terhadap masalah pelecehan seksual.

Selanjutnya, Gus Aniq menerangkan, untuk pandangan NU mengenai kasus pelecehan seksual, adalah semua upaya yang menuju perzinahan, termasuk dalam kekerasan seksual.

“Artinya, hasil munas NU semua sepakat bahwa jangankan menyentuh secara fisik, melihat dengan tatapan nafsu saja, sudah dianggap termasuk dalam kekerasan seksual,” jelas Gus Aniq.

Sementara itu, untuk pandangan jelang Pilkada 2024 ini, Gus Aniq menyatakan, pihak PWNU Provinsi Gorontalo tidak akan mengeluarkan rekomendasi kepada orang per orang. Namun, rekomendasi itu dalam bentuk nilqi dan visi misi.

Misalnya, kata Gus Aniq, di Kabupaten Pohuwato terdapat berbagai problem ataupun masalah yang menonjol, maka Desk Pilkada NU sendiri, akan merumuskan berbagai problem yang diharapkan kepada para calon untuk mengakomodir isu yang dirumuskan oleh pihak NU sendiri.

“Intinya, desk Pilkada kita tidak akan berorientasi kepada politik praktis, melainkan lebih pada politik kebangsaan,” pungkasnya.

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90