Gorontalo Jadi Tuan Rumah VKN dan Sesparli Angkatan Ke-75

Tuan Rumah VKN dan Sesparli Angkatan Ke-75

READ.ID – Provinsi Gorontalo tengah menjadi sorotan para calon pemimpin negeri. Pasalnya, provinsi yang dikenal dengan keindahan alamnya ini menjadi tuan rumah Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) dan final project Sekolah Staf Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) angkatan ke-75. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Penjabat Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, pada Minggu (13/10/2024).

Selama lima hari ke depan, para peserta diklat akan mengkaji lima isu krusial yang dihadapi daerah, yaitu ketahanan pangan, ekonomi kreatif, ketahanan iklim, peningkatan kapasitas nelayan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang studi banding, namun juga menjadi momentum kolaborasi yang produktif antara peserta diklat dengan pemerintah daerah dan masyarakat Gorontalo,” ujar Rudy Salahuddin dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Rudy menjelaskan bahwa fokus pada lima subtema tersebut sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi Gorontalo saat ini. Ia berharap, melalui kegiatan ini akan lahir ide-ide segar dan solusi inovatif yang dapat langsung diimplementasikan di lapangan.

“Diplomasi tidak hanya terjadi di meja perundingan, tetapi juga dimulai dari desa. Dengan menggali potensi lokal dan melibatkan masyarakat secara langsung, kita yakin akan mampu membangun Gorontalo yang lebih maju dan mandiri,” tambah Rudy.

Senada dengan Rudy, Kepala Pusdiklat Kemenlu RI, Muhammad Kurniadi Koba, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Luar Negeri untuk mencetak diplomat-diplomat muda yang tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap pembangunan daerah.

“Kami memilih Gorontalo karena provinsi ini memiliki potensi yang sangat besar. Kami berharap para peserta dapat belajar banyak dari pengalaman langsung berinteraksi dengan masyarakat dan pemerintah daerah,” ungkap Koba.

Kegiatan VKN dan final project ini tidak hanya melibatkan para peserta diklat, tetapi juga berbagai pemangku kepentingan lainnya, seperti pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Gorontalo dan asosiasi profesi widyaiswara.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version