READ.ID – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bawa aspirasi warganya ke hadapan istrinya sebagai anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Selasa (11/2).
Kunjungan kepada sang istri di DPR menjadi yang pertama dilakukan Rusli usai Idah dilantik bulan Oktober 2019 lalu. Kunjungan tersebut sebagai aktivitas yang formal bagi keduanya demi kesejahteraan di Provinsi Gorontalo.
Sebagai seorang kepala daerah, kehadiran mantan Bupati Gorontalo Utara di Senayan, untuk membawa sejumlah aspirasi masyarakat yang menjadi kerja komisi yang membidangi masalah sosial itu.
“Tadi bapak sampaikan untuk memperjuangkan adanya panti sosial untuk anak terlantar, gelandangan, lansia dan lainnya. Nah di Gorontalo kan belum ada, makanya bapak minta supaya bisa dianggarkan di Kementrian Sosial,” ucap Idah usai pertemuan.
Hal lain yang dibahas yakni menambah kuota untuk bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Beras Sejahtera (Rastra).
Secara khusus, Idah berharap agar pemerintah provinsi terus mendorong perbaikan data warga miskin melalui verifikasi dan validasi lapangan seperti yang dilakukan pemprov akhir tahun 2019 lalu.
“Inisiatif yang dilakukan pemprov kemarin sangat baik agar data penerima bantuan menjadi tepat sasaran. Kemarin kan pendataannya baru sebatas data jaminan kesehatan, nah kami mendorong agar penerima bantuan sosial juga ikut didata,” imbuh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo itu.
Gubernur Rusli sejak beberapa hari terakhir intens bergerilya di ibu kota. Sejumlah agenda ia ikuti salah satunya untuk memperjuangkan nasib 4608 tenaga honorer Pemprov Gorontalo yang terancam di rumahkan. Ia menemui Menteri Dalam Negeri dan Menpan-RB untuk berkonsutlasi masalah tersebut. (Adv/RL/Read)