READ.ID – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie pantau kondisi warganya yang berada di luar daerah lewat video conference (Vidcon), Selasa (21/4).
di tengah pandemik covid-19, Rusli menyapa warga asal Gorontalo yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG).
Lewat vidcon tersebut Gubernur Rusli mendengarkan berbagai cerita dari para perantau. Seperti cerita seorang warga Gorontalo yang tinggal di Amerika Serikat, Imus. Ia membagikan kisahnya selama pandemi melanda Negeri Paman Sam tersebut.
“Kasus tertinggi di Amerika terjadi di Kota New York. Saya sendiri tinggal di Ohio, sembilan jam dari Kota New York. Disini sudah ada beberapa warga Indonesia yang meninggal dunia termasuk didalamnya adalah pengurus masjid,” beber Imus.
Ia melanjutkan, walaupun Amerika adalah negara adidaya namun kasus kematian tertinggi dunia dipegang oleh negara itu. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakatnya untuk tinggal didalam rumah dan menjaga jarak.
“Disini mulai dilakukan penutupan akses masuk ke daerah-daerah tertentu. Seperti di bagian-bagian kepulauan yang ada di Amerika, orang itu tidak bisa sembarangan keluar masuk lagi,” katanya.
Imus berharap masyarakat yang ada di Gorontalo agar menaati anjuran pemerintah. Menurutnya ini untuk mencegah semakin merebaknya wabah corona seperti yang sedang terjadi di Amerika.
Lain halnya dengan Riyan Nasaru, salah satu pemuda KKIG yang mengharapkan pemprov Gorontalo memberi perhatian lebih kepada pelajar Gorontalo dirantau.
Menanggapi hal itu Gubernur Rusli menyatakan saat ini ia tengah menyiapkan beasiswa bagi mahasiswa yang konsentrasi keilmuannya di bidang kesehatan. Hal ini untuk menunjang kebutuhan tenaga medis Gorontalo yang dinilainya masih kurang.
“Tahun ini kami sudah menyiapkan beasiswa kedokteran bagi 10 mahasiswa, masing-masing Rp500 juta pertahunnya. Termasuk dokter umum yang akan mengambil spesialis,” ungkap Rusli. (Adv/RL/Read)